METROPOLITAN.id - Kasus nyaris tertukarnya jenazah pasien Covid-19 di RSUD Kota Bogor memantik reaksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor. Apalagi, DPRD disebut belum mendapatkan penjelasan terkait kejadian yang membuat geger Kota Bogor itu. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua II DPRD Kota Bogor, Dadang Danubrata. Ia mengatakan, pihaknya akan meminta komisi IV untuk mencari kebenaran kasus tersebut dengan memanggil pohak RSUD Kota Bogor. "Komisi IV kami minta untuk menanyakan hal yang sebenarnya terjadi seperti apa," kata Dadang kepada Metropolitan.id, Kamis (7/1). Dadang mengungkapkan bahwa insiden nyaris tertukarnya jenazah adalah kesalahan fatal dari Protokol Kesehatan (Prokes) penanganan pasien Covid-19. Sehingga ia meminta kepada RSUD Kota Bogor agar terbuka dalam memberikan informasi alur penanganan jenazah pasien Covid-19. "Sangat harus disampaikan pada masyarakat mengenai prosedur pengambilan jenazah, karena ini menyangkut masalah jasad manusia. Kalau misalnya tertukar pastikan kita juga tidak mau hal itu terjadi pada keluarga kita, misalnya," jelas Dadang. Ia pun berharap pemerintah Kota Bogor bisa memberikan sanksi tegas kepada RSUD Kota Bogor agar hal ini tidak terjadi lagi. "Teguran keras sudah pasti. Maksudnya memberikan atau mengingatkan kembali jangan sampai ini terulang," pungkasnya. Sebelumnya, jenazah pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Kota Bogor hampir saja tertukar saat akan dibawa oleh sang anak, DF (40), yang merupakan warga Leuwiliang, Kabupaten Bogor, beberapa waktu lalu. RSUD Kota Bogor pun sempat meminta maaf dan mengakui kelalaian akibat miskomunikasi tersebut. (dil/b/ryn)