METROPOLITAN.id - Proyek pembangunan Alun-Alun Kota Bogor di lahan eks Taman Topi bakal segera terealisasi tahun ini. Direncanakan mulai pembangunan April nanti, proyek senilai Rp15 miliar itu kini tengah dilakukan revisi Detail Engineering Design (DED) oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkim). Revisi yang dilakukan yakni menyentuh bagian tangga yang akan terintegrasi dengan Masjid Agung. Hal itu diungkapkan Kepada Bidang Pertamanan, PJU dan Dekorasi Kota pada Disperumkim Kota Bogor, Feby Darmawan. "Perubahan DED sedikit, di tangga akses Masjid Agung saja biar sinkron, karena alun-alun dan Masjid Agung berbarengan pembangunannya," katanya kepada Metropolitan.id, Senin (18/1). Salah satu proyek strategis ini rencananya akan dibangun dengan menggunakan anggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp15 miliar. Bantuan ini didapatkan oleh pemkot melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang diambil oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Namun, persoalan yang harus diselesaikan oleh Pemkot Bogor adalah terkait pemindahan patung Kapten Muslihat yang masih berdiri diatas lahan eks Taman Topi ini. "Nanti itu dipindah ke museum perjuangan. Kita sudah kordinasikan itu. Tidak akan dihancurkan kok," ungkap Feby. Terkait ikon untuk alun-alun Dewi Sartika, pihaknya belum menentukan. Sebab, Wali Kota Bogor ingin menggelar sayembara untuk pembuatan icon alun-alun Dewi Sartika. "Pada saat FGD terakhir 2019, untuk icon alun-alun sendiri akan disayembarakan," ungkap Feby. Pembangunan fisik untuk alun-alun seluas 17 ribu meter persegi ini, rencananya akan dimulai April mendatang dan saat ini Disperumkim tengah mempersiapkan dokumen untuk lelang proyek. Dengan pagu anggaran sebesar Rp15 miliar, diperkirakan pembangunan alun-alun Dewi Sartika memakan waktu pengerjaan selama 8 bulan. "Yang pasti dari Rp14,6 miliar itu fisiknya dulu, nanti baru ornamennya menyusul," pungkasnya. (dil/b/ryn)