METROPOLITAN.id - Sebanyak 2.815 aduan, dilayangkan oleh masyarakat Kota Bogor melalui aplikasi Sistem Informasi Berbagi Aduan dan Saran (Si Badra) buatan Pemerintah Kota Bogor. Berdasarkan catatan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bogor, aduan paling banyak dilayangkan ke Dinas Sosial Kota Bogor dengan jumlah 756 aduan. "Aduan yang masuk ke Dinsos itu paling banyak soal penyaluran bantuan, katena kan tahun kemarin banyak bantuan sosial Covid-19," ujar Kabid Komunikasi dan Informasi Publik pada Diskominfo Kota Bogor, Abdul Manan Tampubolon, kepada Metropolitan.id, Selasa (26/1). Tak hanya Dinsos, Satpol-PP juga mendapatkan aduan yang cukup banyak, yaitu berjumlah 480 aduan dan Disperumkim sebanyak 313 aduan. Khusus untuk aduan yang masuk ke Satpol-PP Kota Bogor, Manan menjelaskan kalau aduan terkait dengan pelanggaran ketertiban umum. Sedangkan aduan yang masuk ke Disperumkim terkait pemotongan pohon dan masalah penerangan jalan umum (PJU). "Jadi soal ketertiban umum, pemotongan pohon dan soal JPU cukup tinggi aduannya," ungkap Manan. Banyaknya aduan masyarakat melalui aplikasi SiBadra, menurut Manan bukan menjadi gambaran buruknya sistem pemerintahan Kota Bogor dalam melayani masyarakat. Tetapi, tujuan dari dibuatnya aplikasi SiBadra memang untuk melayani keluham masyarakat langsung dari OPD terkait. "Jadi ini salah satu ikhtiar kita untuk meningkatkan pelayanan dan memberikan wadah untuk masyarakat yang mau mendapatkan pelayanan," pungkasnya.(dil/b/yok)