berita-hari-ini

Pemkot Siapkan Draft Perwali TOD Baranangsiang

Selasa, 23 Maret 2021 | 18:09 WIB
ILUSTRASI Terminal Baranangsiang (Foto:Fadli/Metropolitan)

METROPOLITAN.id - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) kembali membangun komunikasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, terkait kelanjutan wacana pembangunan Transit Oriented Development (TOD) di kawasan Terminal Baranangsiang. Selain BPTJ yang akan merevisi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) lama, Pemkot Bogor juga rupanya tengah mempersiapkan draft peraturan wali kota (perwali) untuk TOD kawasan Baranangsiang. "Kita sedang siapkan draft perwali TOD Baranangsiang," kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim di Balai Kota Bogor, Selasa (23/3).
-
Direktur Prasarana BPTJ Edi Nursalam saat menemui Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim membahas Terminal Baranangsiang, Selasa (23/3). (Ryn/Metropolitan) Menurutnya, TOD Baranangsiang memang tidak hanya kawasan terminal saja, namun juga sekitarnya yang sedang diproyeksikan untuk berbagai rencana. Diperkirakan luas kawasan TOD Baranangsiang nantinya bisa mencapai 8-10 hektare. Dengan terminal sebagai pusatnya. "Kalau terminal yang dikelola Kemenhub saja kan 2 hektaran ya. Nah sekitar-sekitarnya sedang kita bahas untuk kemungkinan penunjang terminal itu. Misal median jalan tol Jagorawi yang bisa saja dijadikan Stasiun LRT, misalnya. Itu dua hektar. Atau lahan di (Jalan) Binamarga yang bisa saja ikut termanfaatkan mengikuti perkembangan desain. Ya total kawasan TOD itu bisa 8 sampai 10 hektar," jelasnya. Ia mengakui Pemkot Bogor sudah mendapatkan informasi dari Kejaksaan Agung dan Kementerian Keuangan, yang sudah menyetujui pola kerjasama dengan PT PGI. Atau konsesi yang diberikan pemerintah pada PT PGI kurang lebih mengenai permohonan jangka waktu. Pertimbangan itu lantaran rencana saat ini berbeda dengan konsep sembilan tahun lalu. Saat itu elum ada konsep LRT dan Trem di Terminal Baranangsiang. "Dalam TOD bukan urusan terminal saja, Tapi dukungan komersial. Jadi tidak berdiri sendiri, terkoneksi dengan yang lain. Misal ada tanah kosong di seberang akan dimanfaatkan, misal tol jadi Stasiun LRT," tutupnya. Sebelumnya, wacana menyulap Terminal Baranangsiang menjadi kawasan Transit Oriented Development (TOD) kembali mencuat. Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menjalin kembali komunikasi terkait rencana tersebut dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Salah satunya soal revisi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sekaligus tata ruangnya, untuk melanjutkan kembali pembangunan terminal Tipe A itu setelah tertunda kurang lebih sembilan tahun. Hal itu diungkapkan Direktur Prasarana BPJT Edi Nursalam. Menurutnya, mestinya pengembangan kawasan terminal dilakukan oleh PT Pancakarya Grahatama Indonesia (PGI) dengan sistem Build-Operate-Transfer (BOT) atau Bangun-Guna-Serah. Namun belum teralisasi karena beberapa hal. "Kita minta dukungan ke pak wakil (wali kota Bogor) untuk tindak lanjut pembangunan Terminal Baranangsiang. Kita akan mulai lagi, ini ada kaitannya dengan Pemkot Bogor)," kata Edi saat ditemui Metropolitan.id, di Balai Kota Bogor, Selasa (23/3). Upaya terdekat, sambung dia, BPTJ akan merevisi IMB yang lama sekaligus tata ruangnya. Dengan Terminal Baranangsiang sebagai salah satu bagian dari kawasan TOD. Mantan direktur KNKT itu menyebut walaupun ada perubahan IMB, fungsi terminal Baranangsiang tetap sama. Hanya saja, bagian kawasan TOD bakal terintegrasi dengan kawasan komersial yang ada di sekitarnya. BTPJ akan memperluas radius kawasan tersebut minimal 400 meter untuk menunjang pengembangan Terminal Baranangsiang. Sebab berkaitan dengan rencana keberadaan Light Rail Transit (LRT) dan Trem di Terminal Baranangsiang. "Jadi bertumpu disitu. Ada tol Jagorawi Sedangkan PT PGI nantinya melanjutkan kontrak dengan Pemkot Bogor. Beberapa hal kita lanjutkan, Beberapa hal juga dari awal lagi. Diantaranya masalah waktu, kan sudah tertunda 9 tahun," paparnya. Edi menilai pentingnya pertemuan untuk melanjutkan pembangunan Terminal Baranangsiang karena salah satunya kaitan rencana area komersil. PT PGI akan mengajukan kembali, seperti apa perkembangannya. "Dengan adanya pandemi juga mungkin berubah, melakukan studi lagi seperti apa dukungan bisnisnya, sehingga menghasilkan rancangan apa yang dibangun," tutupnya. (ryn)

Tags

Terkini