berita-hari-ini

Demi Insentif Nakes di Bogor, Bima Arya : Kita Siap Refocusing Anggaran

Senin, 12 April 2021 | 15:40 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya. (Dok. Prokompim Kota Bogor)

METROPOLITAN.id - Memasuki triwulan kedua tahun 2021, wacana Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk melakukan refocusing anggaran kembali mencuat. Wali Kota Bogor Bima Arya, mengatakan refocusing tahun ini akan segera disiapkan kajiannya dan akan segera di serahkan ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor. "Kita siap (refocusing anggaran, red). Nanti kita proses itu," katanya kepada Metropolitan.id, Senin (12/4). Bima Arya mengungkapkan, rencananya refocusing anggaran ini akan ditujukan untuk pengadaan anggaran insentif nakes yang merupakan inisiatif dari DPRD Kota Bogor. "Kemarin baru ada pembicaraan, pimpinan (DPRD) mengharapkan agar ada alokasi untuk nakes ya kita siap. Tapi kan ini dalam proses pembahasan anggaran," ungkapnya. Kendati ada wacana refocusing anggaran, politisi PAN ini menilai angka yang akan digeser agar bisa memenuhi insentif nakes tidak sebesar anggaran tahun lalu yang mencapai Rp350 miliar. Agar refocusing tepat sasaran dan program lain bisa terus berjalan, perlu adanya penyesuaian terlebih dahulu. "Tidak setinggi itulah, karena kebutuhannya disesuaikan lagi dengan hal-hal lain yang harus berjalan. Tidak setinggi tahun lalu," ujarnya. Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto pun menilai dilaksanakannya refocusing anggaran bukan hanya karena adanya kebutuhan insentif nakes saja. Tetapi, menurutnya ada beberapa program yang kemungkinan tidak akan terserap di tahun ini, sehingga lebih baik pos anggarannya di geser guna meminimalisir Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan (Silpa). "Melihat berbagai program dan anggaran yang sekiranya tidak akan terserap maksimal, sekiranya silpa bisa kita tekan dan dimanfaatkan untuk kegiatan yang dirasa sangat perlu dan anggarannya masih sedikit, diantaranya insentif nakes, persiapan RS Lapangan dan lain-lain," jelasnya. Tak hanya itu, Atang juga menilai berdasarkan hasil laporan pendapatan asli daerah (PAD) pada triwulan pertama tidak sesuai target. Meski pada pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) 2021 lalu, telah diprediksi PAD akan turun 30 persen, namun politisi PKS ini menilai refocusing perlu dilakukan sesegera mungkin. "Saya kira memang karena turunnya pendapatan pasti. Tapi pada saat pembahasan APBD 2021 kita sudah menyampaikan asumsi turunnya pendapatan 30 persen. Tinggal memang yang harus dikuatkan lagi memastikan menyisir program yang tidak akam terserap maksimal atau ternyata tidak terlalu penting digunakan itu direfocusing kepada program yang sangat darurat dan dibutuhkan sehingga bisa diperkuat anggarannya," pungkasnya. (dil/b/ryn)

Tags

Terkini