berita-hari-ini

Banprov Rp55 M Nggak maksimal buat Covid, Dewan Segera Panggil RSUD Kota Bogor

Minggu, 18 April 2021 | 16:43 WIB
Situasi RSUD Kota Bogor. (Foto:Fadli/Metropolitan)

METROPOLITAN.id - RSUD Kota Bogor mendapatkan bantuan pemerintah provinsi Jawa Barat untuk pengadaan alat kesehatan (alkes) sebesar Rp55 miliar pada 2020. Sayangnya, alokasi tersebut justru lebih banyak pengadaan alkes selain penanganan Covid-19. Hal ini mendapat sorotan DPRD Kota Bogor. Selain pengadaan alkes yang tidak maksimal untuk penanganan Covid-19, para legislator juga rupanya belum mendapatkan informasi utuh terkait realisasi belanja alkes dari banprov Jabar itu. Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor Ence Setiawan pun menyayangkan pihak RSUD tidak memaksimalkan pengadaan alkes untuk penanganan Covid-19. Terlebih pihaknya saat ini belum mendapatkan info utuh terkait pengadaan alkes dari Banprov tersebut. "Iya, ketika bantuan untuk alkes, artinya untuk memaksimalkan pelayanan dan Komisi IV DPRD Kota Bogor belum dapat info utuh dari pihak rumah sakit, itu dibelikan apa saja atau pengadaan apa aja," tegas Ence. Untuk itu, dalam waktu dekat ini pihak DPRD akan memanggil RSUD untuk meminta data tersebut. "Kita akan panggil lagi karena sewaktu RDP (Rapat Dengar Pendapat, red) Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) beberapa waktu lali Dirut RSUD tidak hadir," tegasnya Sebelumnya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor sempat mendapatkan bantuan keuangan berupa hibah dari Provinsi Jawa Barat sebesar Rp55 miliar pada tahun anggaran 2020. Uang rakyat puluhan miliar itu disebut sudah habis untuk membelanjakan 85 item alat kesehatan (alkes) yang menunjang pelayanan. Hal itu diungkapkan Wakil Direktur Perencanaan, SDM dan Pengembangan Bisnis pada RSUD Kota Bogor, Heryman. "Sebanyak Rp55 miliar itu kita untuk pengadaan 85 item alkes, itu sudah semua dibelanjakan di 2020," katanya. Heryman menjelaskan, alkes yang dibeli itu untuk menunjang operasional rumah sakit. Diantaranya alat dokter umum, kedokteran mata, kedokteran THT, farmasi, bedah, alat kebidanan dan kandungan. Lalu ada pula pengadaan untuk kedokteran penyakit dalam, pengadaan alat ilmu kesehatan anak, kedokteran syaraf, kedokteran alat jantung dan penanganan gawat darurat. Selama proses pengadaan alkes, kata dia, tidak menemui kendala. Sebab pihaknya melakukan pengadaan melalui e-katalog sesuai dengan Perpres nomor 12 tahun 2021. "Semuanya kita melalui e-katalog, sesuai dengan perpres nomor 12 tahun 2021. Alhamdulillah kita sudah diperiksa BPK dan inspektorat provinsi sudah selesai, semuanya aman tidak ada temuan," ungkapnya. Ketika ditanya terkait pengadaan alkes untuk penanganan Covid-19, ia mengaku sudah membeli kebutuhan tersebut. Namun ia tidak bisa menjabarkan lebih detail. Sebab alat-alat yang dijabarkan oleh Heryman sebelumnya adalah alkes bukan khusus Covid-19. "Iya itu sudah ada, seperti ventilator. Tapi kalau rinciannya, harus dilihat lagi," imbuhnya. Padahal Direktur Utama RSUD Kota Bogor dr Ilham Chaidir pernah menyebut bahwa penggunaan bantuan untuk penanganan Covid-19 karena kebutuhan alat kesehatan lain sudah lengkap. "Kemarin kan alat-alat lain kita sudah lengkap. Alat bedah, radiologi, USG, segala macem, kita yang terlengkap lah. Termasuk operasi mata. Nah sekarang ini untuk peningkatan kualitas pelayanan covid," kata Ilham. Dilakukannya peningkatan untuk penanganan Covid-19 ini bukan tanpa alasan. Sebab RSUD Kota Bogor rencananya akan dijadikan sebagai rumah sakit rujukan untuk penanganan Covid-19 di tingkat regional Jawa Barat. "Kita kan mau jadi rujukan regional dan rumah sakit pendidikan, jadi apa yang menjadi pendukung visi itu kita utamakan," ungkapnya. Diangkatnya RSUD Kota Bogof sebagai RS rujukan regional Jawa Barat, sambung Ilham karena penanganan Covid-19 di RSUD Kota Bogor saat ini bisa dikategorikan yang terbaik. Terlihat dari kapasitas kamar isolasi yang disediakan sebanyak 130 kasur. Lalu keberadaan ruang ICU yang ditambah 4 ruangan sejak awal tahun, sehingga saat ini berjumlah 6 unit. "Alhamdulillah kita fasilitas termasuk yang terlengkap, kita transformasi baru 6 bulan tapi penambahan ruang ICU cukup signifikan. Awalnya kita cuma punya 2 unit, dalam waktu singkat ada penambahan 4 unit dan sekarang jadi totalnya 6 unit. Kemudian rencananya nanti akan tambah lagi 2 unit, jadi total 8 unit," jelasnya. (dil/c/ryn)

Tags

Terkini