berita-hari-ini

Prakerja Sudah Sampai Mana? Ini Cerita dari Peserta

Jumat, 23 April 2021 | 15:14 WIB

METROPOLITAN.id - Di 2021 ini, pemerintah pusat kembali mengalokasikan anggaran Rp20 triliun untuk program Kartu Prakerja. Program ini diharapkan terus memberikan keterampilan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing angkatan kerja Peserta terpilih Kartu Prakerja secara total akan mendapat dana bantuan sebesar Rp3,55 juta. Rinciannya, uang bantuan pelatihan sebesar Rp1 juta, insentif pascapelatihan Rp600 ribu per bulan selama empat bulan, dan insentif survei sebesar Rp50 ribu untuk tiga kali. Direktur Utama PMO Prakerja, Denni Puspa Purbasari mengatakan, tujuan Program Kartu Prakerja adalah untuk memberikan keterampilan demi meningkatkan produktivitas dan daya saing angkatan kerja. Program ini sekaligus diharapkan mampu memacu dan mendorong kewirausahaan.   terang Denni Puspa Purbasari Direktur Utama PMO Prakerja dalam   "Tahun 2020 jumlah penerima program Prakerja 5,5 juta orang. 5,3 juta orang telah menerima insentif yang berarti telah menyelesaikan seluruh pelatihan. Untuk memulihkan ekonomi arahan Menteri Koordinator Perekonomian, kami telah menyerap anggaran Rp10 triliun," ujar Denni usai Dialog Produktif bertajuk 'Prakerja Sudah Sampai Mana?' yang diselenggarakan KPCPEN, Jumat (23/4). Denni menjelaskan untuk 2021, anggaran program Prakerja telah dimanfaatkan kepada 2,7 juta orang penerima baru yang berbeda dari peserta tahun sebelumnya. Kondisi ini menggambarkan pemerataan kesempatan. Dari 2,7 juta penerima manfaat, 2,5 juta di antaranga sudah menerima insentif. "Presiden juga mengamanatkan agar program Prakerja di masa pandemi mampu jadi jaring pengaman sosial. Setelah menyelesaikan pelatihan, penerima manfaat akan mendapatkan insentif. Ini yang dipakai membayar kebutuhan sehari-hari, bahkan dapat dimanfaatkan untuk modal usaha. Jadi Prakerja itu secara tidak langsung mendorong kewirausahaan,” terangnya. Salah satu peserta atau penerima manfaat Prakerja Gelombang III Tahun 202, Amelia Harmelianti menceritakan bagaimana Prakerja sangat bermanfaat baginya di kala pandemi. Sebelum pandemi, Amelia bekerja di sebuah event organizer (EO) di bagian personalia. Namun, pandemi membuatnya dirumahkan. “Saya mencoba mencari solusi dengan ikut Prakerja untuk mendapatkan skill baru,” tutur Amelia Menurutnya, pelatihan Prakerja memberikannya ilmu baru yang bisa digunakan sampai kini untuk bekerja di bidang yang baru. Dalam program tersebut, ia memilih pelatihan Bahasa Mandarin, IELTS, copy writing dan komunikasi untuk menunjang karirnya. “Saya memang mencoba mencari skill yang sekiranya bisa memberikan saya kesempatan baru apabila saya melamar di perusahaan baru,” terangnya. Bagi Denni Puspa, Amelia adalah contoh penting kebutuhan skill dari Angkatan kerja Indonesia. Pertama-tama, angkatan kerja harus jadi seorang pembelajar. “Amelia membuktikan dengan Rp1 juta mendapatkan empat skill baru yang berbeda di masa seperti ini,” ujar Denni melanjutkan. Manfaat Prakerja juga dirasakan Sarimudin. Pria yang masih melangsungkan pelatihannya di gelombang 14 ini mengaku terinspirasi dari cerita temannya yang sudah lebih dulu mengikuti program Prakerja. “Saya terinspirasi mengambil pelatihan Prakerja ini dari cerita teman, saya mendapatkannya setelah sekali mencoba, di dalamnya saya mengambil pelatihan Microsoft Word. Dulunya saya tidak tahu menahu komputer. Walaupun itu mendasar, tetapi pelatihan ini sangat membantu, setidaknya saya bisa mengoperasikan komputer," ungkap Sarimudin. Sarimudin merupakan mantan cleaning service yang diperbantukan untuk urusan logistik diperusahaannya. Tanpa kemampuan komputer, Sarimudin mencatat pekerjaannya secara manual. Kini Sarimudin sudah memindahkan semua pekerjaannya ke dalam komputer berkat kemampuan yang dipelajarinya dari program Prakerja. “Pelan-pelan saat ini masih belajar menggunakan Microsoft Word, nanti akan saya tingkatkan kemampuan untuk Microsoft Excel,” terang Sarimudin. Kisah serupa diceritakan Putri Dewi, penerima Manfaat Prakerja gelombang 3 di tahun 2020. Awalnya, ia bekerja sebagai cleaning service di stasiun televisi. Namun di masa pandemi, ia diminta mengambil gambar dan merekam video berita karena dituntut harus bisa segala kemampuan di Ternate. "Bersyukur saya mendapatkan skill baru dari program Prakerja,” ujar Putri Dewi yang mengambil pelatihan menjadi jurnalis profesional untuk mendukung pekerjaannya saat ini. Usai mengikuti pelatihan, Putri merasa lebih berani mengambil gambar berita dan wawancara. Selain itu, ia mengambil pelatihan editing video sehingga bisa memudahkan produser untuk menyusun naskah. “Untuk yang ingin mengikuti Prakerja, semangat untuk terus belajar dan mengikuti perubahan sangat perlu agar daya saing kita meningkat,” tandasnya. (fin)

Tags

Terkini