METROPOLITAN.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menyebar Rantang Cinta untuk warga Kabupaten Bogor berbuka, Sabtu (24/4). Rantang Cinta ini merupakan sebutan bagi kegiatan pembagian makanan dan takjil secara serentak. Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, pemberian Rantang Cinta dilakukan melalui 32 perangkat daerah. Rantang cinta tersebut dibagikan untuk santri, anak yatim dan masyarakat luas. Hal tersebut disampaikan Bupati Bogor Ade Yasin saat kegiatan Buka Bareng On The Screen (BUBOS) bersama Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil dan para kepala daerah se-Jabar Menurut Ade Yasin, dalam kegiatan BUBOS ini pihaknya menugaskan semua perangkat daerah untuk melaksanakan pemberian Rantang Cinta atau pembagian makanan dan takjil secara serentak di Kabupaten Bogor. “Ada yang melaksanakan di yayasan panti asuhan, ada yang ke pesantren, dan beberapa lainnya yang membutuhkan. Masing-masing sudah ada laporannya," ujar Ade Yasin. Sebagai laporan, dokumentasi berupa foto dan video kegiatan juga sudah diunggah di masing-maing akun sosial media perangkat daerah. Sebab, 32 perangkat daerah di Kabupaten Bogor sudah punya media sosialnya masing-masing sehingga bisa dilihat langsung di media sosial. “Kemudian selama Ramadan ini Pemkab Bogor akan melaksanakan beberapa kegiatan, di antaranya program takjil yakni menyiapkan 100 boks makanan per hari di masjid-masjid besar,” ungkapnya. Sementara itu, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Pemkab Bogor. Dengan daya jangkau wilayah yang luar biasa luas, saya sangat mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Bogor melaksanakan kegiatan BUBOS. “Mudah-mudahan ada atau tidak acara yang diberi judul seperti ini, kebaikan-kebaikan harus terus kita sampaikan dengan caranya masing-masing. Saya senang karena ada ribuan anak-anak sekolah yang berpartisipasi membagikan makanan kepada mereka yang membutuhkan. Hal ini menunjukan pendidikan dalam berbagi terus kita latih,” ungkap Ridwan Kamil. Lelaki yanh karib disapa Kang Emil ini memaparkan, dulu, program ini diberi nama Buka Bersama On The Street, sekarang menjadi Buka Bersama On The Screen (BUBOS). "Mudah-mudahan bisa selalu kita selenggarakan. Yang terpenting adalah amal ibadahnya, kebersamaanya, dan silaturahminya masih terasa dari hati ke hati. Sekarang belum bisa dari mata ke mata karena belum memungkinkan tatap muka. Insyaallah suatu hari nanti gerakan baik ini bisa kita jadikan gerakan nasional,” tandasnya. (fin)