Guru honorer SMA Negeri 1 Cisolok Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, Susan Antela (31), mengalami kelumpuhan dan gangguan penglihatan setelah menerima suntik vaksin Covid-19 dosis kedua di Puskesmas Cisolok, beberapa waktu lalu. Susan pun sempat dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung untuk menjalani perawatan medis selama 23 hari. KONDISI Susan saat ini mulai ada perubahan, meski masih terbaring lemas di kediamannya di Kampung Pasirtalaga, Desa Cicadas, Kecamatan Cisolok. Saat vaksin Covid-19 dosis pertama, dirinya hanya mengalami pusing dan kunang-kunang, namun bisa hilang setelah istirahat satu jam. “Bu Empit yang nemenin saya waktu itu. Pertama ada efek pusing dan kunang-kunang. Tetapi bisa hilang setelah istirahat sampai satu jam. Vaksin kedua pusing, sesak, lemes terus kaku,” ujar Susan. Vaksin kedua itu, sambung Susan, penglihatan di lokasi vaksin masih ada cahaya atau kunang-kunang. “Ingat-ingat sudah ada di Rumah Sakit Palabuhanratu mulai gelap, sekarang (penglihatan) sudah ada bayangan lagi,” kata Susan. Tenaga pendidik SMAN 1 Cisolok yang sudah mengabdi menjadi guru honorer sejak 2012 itu berharap bisa kembali seperti sediakala dan kembali mengajar. “Saya ingin sembuh lagi seperti biasa. Awalnya biasa dan harus sembuh lagi tanpa harus membebani keluarga. Perjalanan masih panjang. Kalaupun saya sehat, tetapi tidak normal seperti biasa. Saya harus bagaimana ke depannya, karena saya juga punya keinginan dan cita-cita,” pilunya. Sebelumnya, Susan mengalami kelumpuhan dan gangguan penglihatan setelah disuntik vaksin Covid-19 yang kedua di Puskesmas Cisolok. Kondisi Susan menghebohkan salah satu akun media sosial (sosial) pada Rabu (28/4) dan menjadi sorotan warganet. Guru seni tari dan budaya disuntik vaksin pada 31 Maret 2021.(rs/els/py)