METROPOLITAN – Sebanyak 70 santri Yayasan As- Shofiani Ahmadi di Kampung Kedungringin, Sukawangi, Kabupaten Bekasi, mengalami keracunan makanan dan minuman pada Selasa (27/4). Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi, Kompol Yulianto, mengatakan, keracunan makanan itu bermula saat 70 santri melaksanakan buka puasa bersama. Makanan dan minuman untuk berbuka puasa itu merupakan sumbangan donatur tetap bernama Wawan. Kabarnya, Wawan memesan makanan dan minuman tersebut dari warung makan di daerah Babelan. ”Untuk jenis makanan berbuka puasa (santri, red) adalah es campur, lontong sayur dan kerupuk,” kata Yulianto, kemarin. Yulianto menjelaskan, sekitar satu jam setelah berbuka puasa, 70 santri mengalami pusing, mual-mual dan muntah. Seluruh santri yang sakit langsung dibawa ke salah satu klinik di Cabangbungin. ”Sampai saat ini korban 49 orang sudah sembuh dan dipulangkan. Sedangkan yang masih dalam perawatan berjumlah 21 orang,” ujarnya. Kasus santri keracunan itu masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Pemeriksaan masih terus dilakukan. ”Iya, lagi didalami. Informasi awal 70 (santri keracunan, red),” ujar Kapolsek Tambelang, AKP Shodirin. Ia menceritakan, donatur tersebut diduga mentransfer uang kepada satu warteg di kawasan Tambelang. Kemudian donatur mempersilakan pihak ponpes mengambil makanan di warteg tersebut untuk disantap para santri. ”Takjil lontong sayur. Itu dari pihak (donatur) masih didalami dulu, kita belum tahu pasti,” ujarnya. Menurut informasi yang beredar, para guru dan pengurus ponpes ada yang keracunan takjil juga. (jpnn/dtk/els/py)