METROPOLITAN.id - Pemerintah akhirnya memperluas larangan mudik. Mudik lokal tidak lagi diperbolehkan saat aturan larangan mudik, yang berlaku mulai Kamis (6/5) hingga 17 Mei mendatang. Padahal sebelumnya wilayah aglomerasi Jabodetabek masih diperbolehkan untuk mudik. Menanggapi hal itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, peraturan menteri itu tidak berubah dan jelas diterangkan bahwa mudik dilarang, namun untuk pergerakan di wilayah aglomerasi masih diperbolehkan. "Itu mobilitas orang untuk kepentingan tugas, ekonomi sehari-hari dan lainnya. Jadi non mudik diperbolehkan. Misalnya orang Bogor yang kerja di Jakarta, kan nggak mungkin dilarang. Yang kita fokuskan adalah larangan mudiknya," katanya saat peluncuran Buletin RSUD Kota Bogor, Jumat (7/5). "Jadi orang Bogor berbondong-bondong ke Jakarta untuk mudik atau sebaliknya, itu dilarang. Kita bersama-sama dengan satgas. Fokus ke titik penyekatan," imbuh Bima Arya. Hal lain yang jadi perhatiannya yakni pergerakan wisatawan ke Kota Bogor. Ia mengaku hingga saat ini masih menunggu kebijakan dari daerah lain, seperti DKI Jakarta, terkait kebijakan tempat wisata saat Idul Fitri. "Wisatawan juga? Kan esensinya adalah kerumunan, penumpukan dan lain-lain, jadi harus batasi itu. Bisa dibayangkan kalau di tempat wisata di Jakarta ditutup, semuanya akan ke Bogor," tandasnya. Sehingga pihaknya akan terus berkoordinasi secara intens dengan Pemprov Jakarta, untuk mengupdate sejumlah perkembangan. "Kalau soal akan tutup tempat wisata, kita masih menunggu kebijakan dari Jakarta. Kalau Jakarta tutup (tempat wisata), kita juga akan tutup," tuntasnya. (ryn)