METROPOLITAN.id - Wali Kota Bogor Bima Arya dengan tegas mengatakan alokasi vaksin untuk warga Kota Bogor masih jauh dari target. Menurutnya, proses distribusi vaksin menjadi salah satu kendala percepatan pelaksanaan vaksinasi di Kota Bogor. Bima Arya menerangkan, dari target 800 ribu sasaran vaksin, Kota Bogor sudah memberi vaksin kepada 150 ribuan sasaran atau setara 18-20 persen. "Kami minta alokasi lebih ke kementerian, juga supaya dipotong rantai (distribusi)-nya. Kalau ke Bandung dulu, kan lama sampai ke kita (Kota Bogor)-nya," katanya kepada awak media, Selasa (1/6). Ia pun berharap, ada atensi khusus dari pemerintah pusat untuk wilayah Jabodetabek. Apalagi, ada arahan dari Presiden Joko Widodo agar wilayah Bodebek jadi prioritas utama karena penyangga ibukota DKI Jakarta yang sangat rawan penularan Covid-19. "Mungkin ada atensi khusus ke Jabodetabek. Ini juga arahan presiden kepada para kepala daerah saat dipanggil ke Istana Bogor mnggu lalu. Beliau menekankan Bodebek prioritas utama sebagai penyangga ibukota," tandasnya. Bak gayung bersambut, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berjanji akan memberikan lebih banyak alokasi vaksin buat Kota Bogor. Apalagi dari catatannya, distribusi vaksin untuk Kota Bogor masih jauh dibawah ketimbang DKI Jakarta yang sudah sekitar 40 persen dari target. "Tadi saya nanya ke pak wali, Bogor itu berapa (yang sudah divaksin). Karena arahan presiden, Jabodetabek itu harus di prioritaskan," ujarnya kepada awak media di RS Marzoeki Mahdi, Kota Bogor, Selasa (1/6). "Kita akan memberikan vaksin lebih banyak buat Bogor. Supaya dipastikan lebih banyak lagi warga Bogor yang divaksin. Yang dekat dengan Jakarta. Karena nggak bisa dilihat sebagai daerah berbeda. Harus dilihat satu klaster Jabodetabek," tuntasnya. (ryn)