berita-hari-ini

Cara Alumni IPB Peringati Hari Lahir Pancasila, Lantunkan Lagu Kebangsaan Sambil Panas-panasan

Selasa, 1 Juni 2021 | 18:39 WIB

METROPOLITAN.id - Ada saja cara yang dilakukan setiap orang dalam memperingati Hari Lahir Pancasila. Seperti yang dilakukan Keluarga Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB). Mereka memperingati Hari Lahir Pancasila yang tepat jatuh pada 1 Juli itu dengan melantunkan lagu kebangsaan di Tugu Kujang, Kota Bogor, Selasa (1/6). Kegiatan yang mengajak masyarakat Kota Bogor mengamalkan Pancasila itu tak hanya diisi dengan rangkaian kegiatan menyanyikan 10 lagu kebangsaan. Melainkan, turut melantunkan enam lagu Aubade bersama Keboen Sastra sambil panas-panasan di Tugu Kujang. "Hari ini memperingati hari lahirnya Pancasila, kebetulan Keluarga Alumni IPB memang punya cita-cita, dan visi, maju bersama keberagaman," kata Ketua Umum Keluarga Alumni IPB, Titi Wijayanti di Tugu Kujang, Selasa (1/6). Titi menuturkan, misi kegiatan tersebut membentuk kesadaran generasi milenial sebagai penjaga kelestarian dan keanekaragaman dan budaya bangsa Indonesia. Selain itu, memberi kesadaran kepada masyarakat pentingnya wawasan kebangsaan dan nusantara bagi generasi milenial. "Sejarah bangsa menjadi tulang penghubung antara generasi milenial dan terdahulu," imbuh Titi. Untuk itu, bertepatan dengan hari lahirnya Pancasila ini maka pihaknya sengaja melakukan serangkaian kegiatan yang dapat dilihat secara terbuka dengan mengekpresikan sejumlah lagu kebangsaan dan daerah. "Maka kami mengadakan acara khusus apel pagi Aubade dengan 10 lagu kebangsaan dan daerah, karena kami di Bogor, maka lagu daerah Jawa Barat," ucapnya. Titi meyakini kegiatan yang dilakukan bersama alumni dari universitas yang lainnya tersebut baru pertama kali diselenggarakan di Kota Bogor. "Sekarang, Keluarga Alumni IPB dengan jaringan GAR ITB (Gerakan Anti Radikalisme ITB), Alumni untuk Indonesia, RKIH, GWJ dan perguruan Keboen Sastra mengadakan kegiatan ini," kata Titi. Menurutnya, Pancasila berdasarkan pandanganya yakni berbagi kepada siapapun tanpa melihat suku, adat dan agama. Dirinya menegaskan dengan melakukan kebaikan tersebut, sudah merupakan pengamalan Pancasila. "Sebagai kebangsaan masuk dalam pengamalan, tidak perlu harus saya Pancasila. Itu menurut pandangan saya. Dengan kita berbagi sesama, dengan kita mengikuti aturan yang ada," pungkasnya. (rez)

Tags

Terkini