METROPOLITAN.id - Buntut dari kerumunan yang terjadi saat promo BTS Meal di berbagai gerai McDonald's (McD) di Kota Bogor, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor meminta pihak terkait untuk memperbaiki sistem pesanan. Sehingga tidak memicu kerumunan. Menurut Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim, Pemkot Bogor sudah meminta gerai McDonald's di Kota Bogor dan operator pemesanan untuk mematikan aplikasi setelah krodit, kemarin (9/6). Selain itu untuk tindak lanjut, pihaknya sudah meminta McD dan operator untuk memperbaiki sistem pemesanan agar tidak memicu kerumunan. "Kemarin sudah disampaikan beberapa (gerai McDonald's) sudah disetop. Kedepan kita minta pihak McD dan operator memperbaiki sistem pesanan biar tidak seperti kemarin," katanya kepada Metropolitan.id, Kamis (10/6). Berkaca dari kejadian kemarin, seharusnya pengelola bisa mengatur aplikasi pemesanan sesuai stok yang ada. Jika kapasitas produksi 1.000 paket, sedangkan pemesanan mencapai 2.000 paket misalnya, mestinya tidak diterima seluruhnya sehingga ada penumpukan dan antrean pembeli. "Nah kemarin itu mungkin nggak seimbang antara jumlah stok produksi dengan jumlah pesanan. Bayangkan, dalam waktu bersamaan ada ribuan pesanan, sementara produk dibuat manual atau butuh waktu. Ya pasti memicu penumpukan antrean," ujarnya. Ia pun menekankan agar McD dan operator bisa memperbaiki atau menyediakan aplikasi agar tidak terjadi penumpukan. "Kalau misalnya ada 400 pesanan, ya terima itu dulu. Jangan sampai diterima sampai dua ribu. Kami usulkan itu, perbaiki aplikasinya agar tidak ada penumpukan," papar Dedie Rachim. (ryn)