berita-hari-ini

Waduh, Pemkot Bogor Tunggak Insentif Nakes Rp4 Miliar

Kamis, 24 Juni 2021 | 17:19 WIB

METROPOLITAN.id - Kabar mengejutkan datang dari Kota Bogor. Ratusan tenaga kesehatan (nakes) yang menangani pasien Covid-19 di Kota Bogor belum mendapatkan dana insentif selama sembilan bulan. Hal itu pun dibenarkan Direktur Utama RSUD Kota Bogor, dr Ilham Chaidir. Dirinya meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor segera membayarkan insentif ratusan tenaga medis tersebut. "Memang dari Oktober, November, Desember 2020 sampai sekarang belum, tapi itu sudah ada uangnya. Hanya tinggal kemarin dari kita sudah mengajukan tinggal menunggu hilal (pencairan) saja," kata dr Ilham. Saat ini proses pencairan insentif nakes itu sedang tahap riview kembali agar penyaluramnya tidak salah sasaran. Dalam kondisi lonjakan kasus Covid-19 Kota Bogor yang tengah terjadi, dirinya meminta agar insentif nakes menjadi perhatian khusus. "Pertama kami bisa mengerti itu. Mudah-mudahan, saya sudah memberikan rasionalisasi agar para nakes bersabar, tapi memang sebagai direktur kalau bisa minta dipercepat," ucapnya. Permintaan insentif nakes agar segera dibayarkan merupakan hal yang wajar karena mereka harus berjibaku menangani pasien Covid-19 setiap harinya. "Angka keterisian di RSUD terus naik, padahal pekan lalu dari 60 orang, naik ke 88 dan 97, dan naik terus," imbuh dr Ilham. Apalagi, saat ini RSUD Kota Bogor sudah menambah ruang isolasi khusus pasien Covid-19. "Tapi permasalahanya pasien umum juga banyak disini, karena banyak melakukan pasien operasi, jantung, tumor dan mau tidak mau harus menjadi keberimbangan, tapi saya turunkan yang umum dulu agar fokus penanganan ke Covid," bebernya. Belum lagi harus memperhatikan SDM yang menangani pasien Covid-19, karena setiap penambahan bed memerlukan banyak perawat. Di mana, setiap enam bed dirawat oleh satu nakes. "Kalau ruang ICU malah lebih banyak (kebutuhan SDM)," katanya. Dirinya mengungkapkan, total nakes di RSUD Kota Bogor sebanyak 400 orang, sedangkan hanya separuh nakes diantaranya yang tercatat menangani pasien Covid-19. "Jumlah nakes 400 dari 200 nakes yang terlibat dalam penanganan Covid," ujarnya. Menanggapi itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Syarifah Sofiah menjelaskan, keterlambatan pembayaran insentif bagi nakes di Kota Bogor itu lantaran adanya perubahan kebijakan sumber anggaranya. Mantan Kepala Bappedalitbang Kabupaten Bogor itu menuturkan, tahun lalu sumber anggaran untuk pembayaran insentif nakes berasal dari bantuan operasional kesehatan Kementerian Kesehatan. Mulai tahun ini, kata dia, sumber anggaran pembayaran insentif dibebankan pada APBD Kota Bogor. Atas kebijakan itu, Pemkot Bogor menganggarkan Rp 4 miliar untuk pembayaran insentif nakes selama sembilan bulan terakhir. "Anggaranya yang dialokasikan Rp4 miliar," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Syarifah Sofiah, belum lama ini. Sementara itu, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Bogor, Denny Mulyadi mengaku jika Pemkot Bogor sempat melakukan refocusing anggaran yang dialokasikan untuk penanganan Covid-19. Denny mengaku hasil refocusing APBD yang dilakukan dari beberapa OPD tersebut hampir mencapai Rp90 miliar. "Total Rp89 miliar, hampir Rp90 miliar," kata Denny. Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno membenarkan jika Pemkot Bogor tengah menyiapkan alokasi anggaran bagi insentif nakes yang menangani Covid-19. "Rp 4 miliar, sedang proses sekarang," ucapnya. Retno mengaku, Pemkot Bogor sebelumnya sempat melakukan refocusing untuk penanganan Covid-19, salah satunya untuk pembayaran insentif. "kemarin kan sempat ada pergeseran , itu untuk insentifnya nakes RSUD Kota Bogor," tandasnya. (rez)

Tags

Terkini