berita-hari-ini

Imbas PPKM, Pendapatan Pedagang Pasar di Kota Bogor Anjlok 70 Persen

Selasa, 17 Agustus 2021 | 16:35 WIB

METROPOLITAN.id - Dirut Perumda PPJ Kota Bogor, Muzakkir menyebut, pendapatan pedagang di seluruh pasar tradisional se-Kota Bogor menurun drastis semenjak penerapan kebijakan PPKM pada (3/7). Penurunan terjadi hingga mencapai angka 70 persen. "Pasar basah kami turun 50 persen, pasar kering drop sampai 70 persen. Terhitung sejak tanggal 3 Juli sampai sekarang," kata Muzakkir Menurutnya, adanya keputusan menerapkan penyekatan, ganjil genap atau pembatasan pergerakan orang dalam PPKM ini menjadi salah satu faktor pendapatan pedagang pasar turun secara drastis. Karena, dengan adanya kebijakan itu masyarakat akhirnya tidak mau berbelanja ke pasar dan memilih berbelanja di kediamannya masing-masing. Sementara, dijelaskan Muzakkir, berdasarkan catatanya, 45 persen masyarakat yang berbelanja di pasar tradisional Kota Bogor ini merupakan masyarakat luar. Seperti Kabupaten Bogor, Depok, Cianjur dan sebagainya. Sehingga, atas penerapan kebijakan PPKM ini sangat berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat di pasar-pasar tradisional. "Dengan ganjil genap, yang ada dipemikiran mereka kan gak bisa masuk ke Bogor, sehingga mempengaruhi," kata Muzakkir kepada wartawan Selasa (17/8). "Saya cerita begini bukan berarti tidak mendukung kebijakan kesehatan. Tapi disaat kondisi sekarang mulai membaik atau normal, harus kita lakukan bersama semua jajaran untuk bisa dibuka ruang lagi agar aktivitas masyarakat bisa luas," sambungnya. Diakui Muzakkir, memang pedagang non pangan yang tadinya diminta tutup, untuk saat ini sudah diizinkan berjualan kembali. Akan tetapi, jam operasionalnya masih dibatasi, sehingga berpengaruh terhadap pendapatan mereka. "Termasuk pasar basah pun masih dibatasi sampai jam 8 malem, seharusnya 24 jam. Ini yang kita tunggu kebijakan dari pusat, sehingga aktivitas di pasar normal kembali," ucapnya. "Bisa kebayang pasar itu boleh masuk 50 persen. Tapi realita di lapangannya, yang masuk (pembeli) hanya 20-30 persennya saja," lanjut dia. Dalam kesempatan ini, Muzakkir juga mengajak masyarakat yang mampu agar berbelanja di pasar tradisional. Tujuannya, agar UMKM paling bawah dapat terbantu dan disaat mereka terbantu ekonomi yang lain akan mengikuti. "Kami juga sudah menjamin semua prokes di pasar tradisional sudah berjalan. Mulai dari penyemprotan disinfektan, pedagang memakai double masker, menyediakan tempat cuci tangan dan segala macam, itu sudah kita tempuh. Jadi masyarakat tidak perlu takut lagi berbelanja di pasar," imbuhnya. "Termasuk data yang ada di kami, yang terpapar (Covid-19) di pasar itu kecil, tidak sampai dua persen," ujar Muzakkir. (rez)

Tags

Terkini