Kelanjutan Proyek Masjid Agung pun menyusut dari alokasi Rp52 miliar menjadi Rp26 miliar serta pembebasan dan pembangunan Jalan R3 turun dari rencana alokasi Rp42 miliar menjadi Rp13 miliar. ---------------------------------------- METROPOLITAN.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dan DPRD Kota Bogor sepakat dalam penetapan Rancangan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun anggaran 2022 dalam rapat paripurna, Senin (23/8) lalu. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor 2022 sendiri diprediksi masih terdampak pandemi Covid-19. Hal itu diungkapkan Wali Kota Bogor Bima Arya. Menurutnya, sesuai arahan pemerintah pusat, tahun 2022 diprediksi masih terdampak dan fokus pada penanganan Covid-19, dari sisi pendapatan maupun belanja. Begitu pula APBD Kota Bogor yang masih harus adaptif menyesuaikan diri dengan perkembangan Covid-19. Pendapatan yang terdampak pandemi dan tanggap dalam belanja penanganan Covid19. “Terutama dalam hal belanja penanganan Covid-19,” katanya, Senin (23/8). Meski begitu, Kota Bogor tetap merencanakan Belanja Daerah lima pembangunan prioritas pada tahun 2022. Selain alokasi kesehatan, pendidikan, pemulihan ekonomi hingga intervensi jaring pengaman sosial. Yakni Pembangunan GOR Kecamatan yang terintegrasi dengan pusat kuliner sebesar Rp15 miliar, lalu rencana Penataan Kawasan Batutulis melalui Pembebasan Lahan sebesar Rp4,9 miliar. "Kemudian melanjutkan Pembangunan Masjid Agung dianggarkan Rp26 miliar, Pembebasan Lahan dan Pembangunan Jalan R3 sebesar Rp13 miliar serta Pembangunan Gedung Perpustakaan sebesar Rp11 miliar," ujar Bima Arya. Jika ditotal, biaya yang harus dikeluarkan Kota Bogor program prioritas pembangunan itu sekitar Rp69,9 miliar. Namun jika membandingkan saat sidang paripurna penyampaian KUA-PPAS tahun 2022, pertengahan Juli lalu, ada penyusutan nilai alokasi pada program prioritas tersebut setelah dilakukan serangkaian pembahasan antara Pemkot dengan DPRD. Baik dalam rapat komisi maupun rapat Banggar. Diantaranya Pembangunan GOR Kecamatan yang terintegrasi dengan pusat kuliner sedianya dialokasikan Rp18 miliar, diturunkan menjadi Rp15 miliar. Lalu rencana Pembebasan Lahan untuk Penataan Kawasan Batutulis awalnya sebesar Rp5,3 miliar, akhirnya ditetapkan menjadi Rp4,9 miliar. Kemudian, kelanjutan proyek Pembangunan Mesjid Agung awalnya dianggarkan Rp52 miliar, menjadi 'hanya' Rp26 miliar. Pembebasan Lahan dan Pembangunan Jalan R3 juga sedianya direncanakan sebesar Rp42 miliar, yang akhirnya ditetapkan menjadi Rp13 miliar. Terakhir, kelanjutan pembangunan Gedung Perpustakaan awalnya dialokasikan sebesar Rp12 miliar, diturunkan menjadi Rp11 miliar. Jika ditotal, awalnya dari lima program belanja prioritas itu, Kota Bogor membutuhkan anggaran tak kurang dari Rp129,3 miliar. Namun diturunkan menjadi 'hanya' Rp69,9 miliar. "Intinya setelah dilakukan serangkaian pembahasan antara Pemkot dengan DPRD baik dalam rapat komisi maupun rapat anggaran, maka KUA/PPAS Tahun 2022 telah balance atau seimbang antara pendapatan dengan belanja," tuntasnya. (ryn)