berita-hari-ini

Pemkot Bogor Hentikan Penelusuran Terowongan Kuno, Bima Arya: 6 Petugas Mendadak Sakit

Rabu, 1 September 2021 | 13:08 WIB

METROPOLITAN.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menghentikan sementara penelusuran terowongan kuno yang diduga sebagai bangu­nan yang dibangun pada za­man kolonial Belanda. Penghentian ini dilakukan lantaran enam orang dari petugas Pemeliharaan Jalan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor yang ditugaskan menelusuri terowongan kuno ini mendadak sakit berbarengan. "Iya (ditutup), karena yang galinya pada sakit semua, maka dihentikan dulu," kata Wali Kota Bogor Bima Arya kepada wartawan, Rabu (1/9). Menurutnya, pihaknya juga sudah meminta para petugas ini untuk mengecekan kesehatannya ke dokter. "Saya sudah minta cek ke dokter karena apa, apakah kurang oksigen atau ada hal lain," ucap dia. Sementara, berdasarkan informasi yang dihimpun, keenam petugas ini mengalami sakit mulai dari ada yang sesak nafas hingga mengalami demam. Saat ini, mereka pun sedang menjalani perawatan dan pemulihan di kediaman masing-masing, sebelum bisa melanjutkan penelusuran kembali. Sebelumnya, Pemkot Bogor menemukan terowongan kuno di bawah saluran air atau drainase di sekitaran Jalan Nyi Raja Permas, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor yang diduga merupakan peninggalan zaman belanda. Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan, berdasarkan hasil pengecekan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), terowongan kuno tersebut diduga sebagai bangunan yang dibangun pada zaman kolonial Belanda. Untuk menindaklanjuti temuan ini, Pemerintah Kota (Pemkot) menggandeng Universitas Pakuan (Unpak) dan IPB University. “Setelah kita cek di dinas terkait, memang terlihat ada peta saluran bawah tanah yang dibangun pada zaman Belanda,” kata Bima Arya usai memgecek temuan terowongan tersebut, Sabtu (28/8). Wenurut Bima Arya, hal pertama yang harus dilakukan adalah memastikan fungsi saluran, apakah hanya saluran air atau memiliki fungsi-fungsi lain. Untuk lebih memastikannya, Bima mengaku telah berkomunikasi dengan pihak Universitas Pakuan (Unpak) dan IPB University. Tujuannya, mendeteksi luas dan panjang saluran tersebut dengan menggunakan alat yang menunjang. (rez)

Tags

Terkini