berita-hari-ini

'Disuapi' Duit Rp50 M, BPTJ Bakal Pelototi Operasional Bus BTS di Kota Bogor

Rabu, 1 September 2021 | 17:28 WIB
IST.

Ada evaluasi dan pengawasan, kalau nggak maksimal bisa saja turun sanksi atau penalti ---------------- METROPOLITAN.id - Kota Bogor kian dekat memiliki bus dari program Buy The Service (BTS) besutan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Sebab proses tender disebut sudah selesai dengan konsorsium Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) sebagai pemenang tender dan tinggal menunggu realisasi Oktober nanti. Untuk operasional 20 unit bus dari total 75 unit bus secara bertahap, BPTJ menggelontorkan duit subsidi lebih dari Rp50 miliar. Tak aneh, BPTJ bakal melakukan pengawasan dan evaluasi yang ketat atas operasional bus agar sesuai standar pelayanan minimal yang telah ditetapkan. Termasuk kemungkinan penalti atau sanksi bila program tidak berjalan sesuai harapan. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bagian Humas BPTJ Budi Rahardjo mengatakan, program ini lebih tepat disebut sebagai BTS alih-alih sekedar bantuan bus. Pemenang lelang jadi operator dari program operasional bus dengan sistem Bus Rapid Transit. Sementara armada bus sendiri akan diberikan pemerintah melalui BPTJ, yang direncanakan sudah operasional pada akhir September 2021. Ia menambahkan, program BTS merupakan subsidi dari pemerintah pusat melalui BPTJ/Kementerian Perhubungan. Selain dukungan bus, nanti operasional pelayanan juga akan ditanggung BPTJ selama subsidi. "Peran BPTJ tentunya melakukan pengawasan dan evaluasi atas operasional pelayanan bus agar sesuai standar pelayanan minimal yang telah ditetapkan," katanya saat dihubungi Metropolitan.id, Rabu (1/9). Budi menegaskan, tujuan subsidi dalam bentuk BTS adalah meningkatkan kualitas layanan angkutan umum massal agat sebanyak mungkin masyarakat mau memanfaatkan angkutan umum massal. Jika layanan angkutan umum massal berbasis di daerah khususnya di Kota Bogor sudah terstandarisasi sesuai sistem BRT (Bus Rapid Transit), kata dia, nantinya akan memudahkan integrasi layanan se-Jabodetabek "Ini skema BTS, jadi subsidi secara keseluruhan pelayanan baik pengadaan armada maupun operasionalnya. Armada secara keseluruhan 75 unit, yang akan dioperasionalkan secara bertahap. Kalau masalah anggaran saya masih perlu nanya satker ya," tandas Budi. Saat ditanya jika ditengah jalan program tidak berjalan maksimal atau pemda tidak mampu jamin keamanan sesuai PKS, ia menyebut penalti atau sanksi akan melihat hasil evaluasi terlebih dahulu seperti apa. "Nanti dilihat dulu hasil evaluasi seperti apa," imbuhnya. Sebelumnya, kehadiran bus program Buy The Service (BTS) dari pemerintah pusat untuk Kota Bogor makin dekat. Meskipun sempat molor lantaran ditargetkan Agustus bisa terealisasi, 20 unit bus BTS disebut bakal segera ngaspal pada Oktober mendatang. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor Eko Prabowo. Ia mengatakan, proses tender yang dilakukan di pemerintah pusat sudah rampung dan menyelesaikan tahap masa sanggah. Alhasil, pihak ketiga yang nantinya bakal mengelola operasional Bus BTS ditetapkan konsorsium Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) sebagai pemenang. “Sudah ada pemenangnya itu konsorsium PDJT. Makanya kami minta untuk segera direalisasi, minimal pertengahan Oktober ini sudah jalan,” katanya saat ditemui Metropolitan.id, Rabu (1/9). Dalam pelaksanaan nantinya, Bus BTS akan mendapat subsidi dari Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) sekitar Rp52-55 miliar. Ia juga mengaku sudah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) rengan berbagai pihak termasuk Kemenhub, dalam konteks kewajiban dari Dishub Kota Bogor untuk menjamin kelancaran dan keamanan Bus BTS. Dalam PKS tersebut, berlaku selama lima tahun. Selama ini, total 75 unit bus mesti bisa ngaspal. Saat ini, rencana baru 20 bus yang akan ngaspal di dua koridor terlebih dahulu. Yakni koridor satu dan dua yang saat ini eksisting digunakan bus Transpakuan. “Jumlahnya 20 unit. Bus baru, dibiayai subsidi dari Kemenhub. Nanti selama lima tahun mesti bisa kejar 75 unit yang ngaspal. Oktober ini akan diluncurkan. Pemenangnya Dari konsorsium dari PDJT, yakni beberap perusahan besar bus jadi satu. Ada badan hukum angkot di Bogor juga,” jelas Danjen, sapaan karibnya. Ia menjelaskan, program BTS tersebut nantinya akan merubah 3 angkot menjadi 1 bus berukuran tiga perempat, yang nantinya bakal beroperasi di enam koridor trayek angkot yang ada di Kota Bogor. Danjen menilai program ini sangat baik dalam konteks penataan transportasi di Kota Bogor. Bahkan program tersebut sesuai dengan Perda Kota Bogor, yakni mewujudkan program konversi 3:1 yakni tiga angkot menjadi satu bus. (ryn)

Tags

Terkini