METROPOLITAN.id - Longsor di Kampung Ciater, Desa Cipinang, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jumat (10/9), masih membekas diingatan Marhamah. Dalam sekejap, rumah yang dihuninya bertahun-tahun ambruk saat ia sedang tertidur. Marhamah menceritakan, longsor terjadi usai Maghrib sekitar pukul 18.00 WIB. Dirinya tak pernah menyangka longsor akan menggerus rumahnya hingga ambruk nyaris tak tersisa. Saat itu, ia sedang bersantai bersama keluarga. Tiba-tiba, terdengar suara seperti retakan. Kondisi tersebut membuat ia dan seisi rumah langsung berlari keluar. Saat di depan rumah, terdapat retakan dari luar hingga mengenai rumahnya. Tak butuh lama, rumahnya pun langsung ambruk. "Waktu itu lagi pada tiduran, terus ada suara retakan. Pas longsor sebelumnya kan rumah ini nggak kena, masih jauh. Tapi longsor kedua ini ternyata kena juga," ujar Marhamah, Sabtu (11/9). Informasi yang dihimpun, ada dua rumah warga yang ambruk terkikis longsor. Selain itu, dua bangunam lain yaitu bengkel sepeda dan toko kusen ikut merasakan hal serupa. Longsor juga memutus akses jalan yang menghubungkan tiga Kecamatan, yakni Desa Cipinang Kecamatan Rumpin, Desa Tegallega Kecamatan Cigudeg dan Desa Dago Kecamatan Parungpanjang. "Selain rumah saya, ada juga rumah lain yang ambruk, satu toko matrial dan toko sepeda yang lebih dulu ikut terbawa longsor," ungkapanya. Pemilik rumah lainnya, Jaenal Abidin menambahkan, saat kejadian ia melihat langsung saat detik-detik rumahnya terbawa arus longsor. Terlebih pada saat itu, ia sendiri sedang berjaga-jaga bersama warga lainnya. Saat ini, sebagain warga sudah ngungsi ke rumah-rumah tetangga dan soudara terdekat. Sementara Jaenal memilih tinggal sementara di rumah kontarakan bersama istri dan anaknya. "Dari kejadian pertama, saya sudah ketakutan. Namun kejadian yang kali ini, saya malah lebih takut," ungkapnya. Sayangnya, tak banyak barang-barang dalam rumahnya yang bisa diselamatkan. Bahkan peralatan bengkelnya pun ikut terbawa longsoran. "Harta benda cuma sedikit yang terselamatkan. Banyak yang kebawa seperti perlengkapan dapur dan peralatan bengkel," kata Jaenal.
-
-
Ia lantas Ammeminta seluruh stakeholder bekerja cepat dalam menangangi longsor yang menyebabkan akses penghubung Rumpin dengan Parungpanjang lumpuh.
Ade Yasin juga meminta perusahaan tambang ikut bertanggung jawab atas longsor yang terjadi.
“Ini warga harus cepat direlokasi. Khawatir ada longsor susulan dan harus segera diantisipasi. Mereka (pengusaha tambang) juga harus tanggung jawab. Atau nanti saya minta evaluasi (izin) ke Gubernur Jabar,” tegas Ade Yasin saat meninjau lokasi longsor, Kamis (5/8). (mul/c/fin)