METROPOLITAN – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas mulai dilaksanakan di sekolah-sekolah di Kota Depok, kemarin. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok, Wijayanto, menyatakan bahwa PTM terbatas dari 4 Oktober sampai 23 Desember dilakukan, setelah simulasi dari 28 sampai 29 September 2021. Ia menjelaskan, sekolah-sekolah yang melaksanakan PTM terbatas tetap harus memberikan opsi layanan belajar dari rumah (BDR) bagi siswa yang belum diizinkan orang tua mengikuti kegiatan belajar di sekolah. ”Jadi, sekolah tetap menyediakan pembelajaran BDR bagi siswa yang tidak diizinkan mengikuti PTMT oleh orang tuanya,” katanya. Di Kota Depok, kegiatan belajar mengajar di sekolah hanya dilakukan dua hari dalam sepekan dengan durasi paling lama dua jam setiap hari. Jumlah peserta didik dalam setiap sesi kegiatan belajar mengajar juga dibatasi. ”Untuk pengaturan sesi kita bebaskan kepada setiap perangkat sekolah. Misalnya dibagi berdasarkan ganjil genap nomor absen atau dari absensi dibagi menjadi dua,” kata Wijayanto. Untuk meminimalkan risiko penularan virus corona, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan tanpa jeda waktu istirahat. ”Tidak ada waktu istirahat, peserta didik langsung pulang setelah pembelajaran selesai,” katanya. Wijayanto menjelaskan, untuk sementara kegiatan olahraga, seni dan ekstrakurikuler tidak dilakukan di lingkungan sekolah, tapi dilaksanakan via daring untuk menekan risiko penularan Covid-19. Ia kembali menekankan bahwa setiap satuan pendidikan yang melaksanakan PTM terbatas harus memastikan protokol kesehatan dipatuhi dan dijalankan di lingkungan sekolah. ”Kita berharap PTM terbatas bisa berjalan dengan baik dan setiap satuan pendidikan dapat menjalankan protokol kesehatan secara ketat, sehingga tidak ditemukan klaster sekolah nantinya,” katanya. Sekadar diketahui, PTM terbatas dilaksanakan di semua jenjang pendidikan di Kota Depok. Selain pada dua hari pelaksanaan PTM terbatas, kegiatan belajar mengajar juga dilakukan dari jarak jauh via daring.(cn/tob/suf/py)