berita-hari-ini

Pedagang Sembako di Bogor Menjerit, Harga Minyak Goreng Melejit

Rabu, 3 November 2021 | 15:06 WIB

METROPOLITAN.id - Sejumlah pedagang sembako di Kota Bogor mengeluhkan sepinya pembeli imbas kenaikan harga minyak goreng saat ini. Kenaikan mencapai lebih dari 45 persen atau setara Rp6.000 perkilo dan perliternya.   Seperti diungkapkan pedagang sembako di Pasar Jambu Dua, Deden. Menurutnya, saat ini konsumenya terkaget-kaget ketika hendak membeli minyak goreng kepadanya.   Sebab, harga minyak goreng curah saat ini sudah menyentuh angka Rp19.000 dari sebelumnya Rp13.000 perkilonya. Dan, minyak goreng kemasan dari Rp14.000 kini menjadi Rp20.000 perliternya.   "Gini lah orang-orang kalau pada beli minyak pada kaget harganya tinggi. Bukan hanya minyak curah, tapi minyak kemasan juga lagi pada naik," keluhnya kepada wartawan, Rabu (3/11).   Belum lagi, dilanjutkannya, saat ini ketersediaan minyak goreng di pasaran pun tengah langka. Kemungkinan hal tersebut terjadi karena kenaikan harga sawit yang disebut merata di seluruh Indonesia.   Untuk itu, dirinya berharap pemerintah hadir menstabilkan kembali harga pasaran baik minyak goreng curah dan kemasaan saat ini.   "Pembeli juga menurun karena harganya naik jadi pengaruh juga sama pendapatan. Iya maunya normal lagi aja seperi semula," ujarnya.   Hal senada diungkapkan pedagang sembako lainnya, Usep. Menurutnya, dari hari ke hari harga minyak goreng terus melejit hingga berpengaruh terhadap pemasukannya.   "Naiknya sudah dari akhir bulan kemarin. Dampaknya pembeli menurun, penghasilan kita juga ikut turun," katanya.   Untuk itu, Usep meminta pemerintah agar segera turun tangan mengatasi masalah ini. Sebab, informasi yang didapatnya bahwa kenaikan ini akan terus terjadi hingga akhir tahun nanti.   "Pemerintah harus hadir, masyarakat sudah resah soalnya. Yang saya tau sampe Desember akan naik terus. Mungkin kedepanya bisa lebih dari Rp20 ribuan," ujarnya.   Sementara itu, seorang pembeli Ani meminta pemerintah agar memperhatikan warga yang ekonomi rendah. Sebab, minyak goreng merupakan kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat.   "Mungkin bagi yang memiliki uang tidak ada masalah ya, tapi bagaimana warga yang pendapatannya pas-pasan," kata dia.   "Mudah-mudahan pemerintah dapat menstabilkankan kembali terutama terhadap kebutuhan sembilan bahan pokok," ucapnya.   "Karena bagaimana pun kita tetap aja beli walau mahal, karena kan kebutuhan pokok sehari-hari ya," tandas perempuan berhijab itu. (rez)

Tags

Terkini