METROPOLITAN.ID - Sektor Pertanian di Kabupaten Pandeglang terus tumbuh dari tahun ke tahun. Melalui program Integrated Participatory Development and Management Irrigation Program (IPDMIP), petani di sana mendapat banyak pengetahuan sehingga kemampuan mereka bercocok tanam ter-upgrade. Salah satu yang tengah diintensifkan adalah Program Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan (PLEK). Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang, Andriawan mengatakan sebagai wujud dari penerapan PLEK, pihaknya menggelar Rapat Bulanan bersama Kelompok Tani Mukti Tani di Desa Sekong, Kecamatan Cimanuk. "Kebetulan Mukti Tani ini salah satu yang disasar program IPDMIP," ujar Andriawan melalui keterangan tertulisnya, baru-baru ini. Andriawan menjelaskan, pembahasan rakor di antaranya membahas peningkatan kualitas kelembagaan petani dengan cara membuat simpanan wajib. Tujuannya untuk menunjang aktivitas dan operasional kelompok. "Semula berupa setoran uang tunai, dirubah menjadi Gabah Kering Giling (GKG) sebesar 10 kilogram Per anggota per musim panen," jelas Andriawan. Inovasi ini dilakukan guna meningkatkan kesadaran anggota dalam melakukan simpanan wajib, sebagai upaya kedapan kelompok agar mandiri dalam segi pembiayaan kelompok tani. "Mereka juga sebelumnya sudah mendapat banyak pengetahuan dari pogram PLEK, sehingga cukup memudahkan dalam menyampaikan sosialisasi," lanjut Andriawan. Dia menambahkan bahwa tujuan akhir dalam pertemuan ini diharapkan agar kelompok tani mampu bisa berubah menjadi kelembagaan ekonomi petani (KEP), yang mampu secara mandiri berusaha secara dibidang agribisnis khususnya padi. "Dengan begitu kesejahteraan mereka bisa lebih meningkat," tutupnya. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa literasi keuangan sangat penting bagi para petani. Pemahaman mengenai finansial yang baik membuat petani bisa mengelola keuangannya dengan optimal dan efisien, baik itu pra panen maupun pasca panen. Untuk itulah, lanjut SYL-sapannya- kementerian yang dipimpinnya terus memasifkan PLEK di daerah-daerah. "PLEK adalah ikhtiar kami untuk meningkatkan kompetensi para petani. Memudahkan mereka mengakses lembaga keuangan untuk memperluas usaha para petani," ujar Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Menurut SYL-sapaannya-, PLEK secara tidak langsung membantu petani bagaimana cara bertani secara efektif dari sisi pengelolaan keuangan. "Artinya mereka dididik untuk lebih efisien dalam mengatur setiap rupiah yang dikeluarkan untuk usaha taninya. PLEK membuat petani makan melek soal keuangan," kata SYL. "Insya Allah dengan masifnya program PLEK, petani akan lebih sejahtera," lanjut dia. Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan, PLEK merupakan salah satu program pelatihan yang mengintegrasikan kebutuhan akan pentingnya literasi dan pembelajaran keuangan bagi petani melalui pembinaan yang berkelanjutan dari penyuluh pertanian yang bertugas di wilayah yang bersangkutan. PLEK merupakan bagian dari item IPDMIP. Pelatihan ini sebagai wujud perubahan ekonomi global yang menuntut pentingnya pencatatan, analisis dan pengelolaan keuangan yang berbasis pada data. "Sehingga manajemen terbaik untuk keuangan yang didasari pada pondasi kesadaran, ketrampilan, perilaku dan sikap dalam pengambilan keputusan individu agar tercapai keuangan yang sejahtera menjadi pintu utama," pungkasnya. (tob/suf)