METROPOLITAN.id - Proyek mepet Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor membangun pedestrian dan jalur sepeda di Jalan Jenderal Sudirman, yang baru dilaksanakan di sisa akhir tahun kurang dari dua bulan itu terus mendapat sorotan. Usai Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto yang pesimis dengan kualitas pembangunan lantaran waktu pengerjaan yang mepet, ramai-ramai warga pun buka suara soal proyek Rp5 miliar itu Diantaranya Wakil Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bogor Supriantona Siburian. Anto, sapaan karibnya pesimis proyek yang punya waktu 46 hari itu bakal rampung tepat waktu. Bagaimana tidak, akhir tahun di Kota Bogor akrab dengan lebih seringnya curah hujan tinggi. Ditambah kondisi sekitar jalan Sudirman yang padat akitfitas pada pagi hingga malam hari. "Sangat padat dengan pelaku usaha serta perkantoran yang aktif. Waktu yang hanya 46 hari ini tentu tidak akan cukup. Soal teknis tentu dinas lebih paham," katanya, Kamis (11/11). Ia pun mengingatkan kontraktor untuk tidak memperjualbelikan paket tersebut agar tetap menjaga kualitas dan spek pekerjaan. Baik pedestrian maupun jalur sepeda. “Kelihatan dan pasti ketahuan kalau proyek ini diperjualbelikan. Makanya, jangan sampai hal itu terjadi,” tegas Anto. Ia juga mengingatkan Pemkot Bogor agar lelang proyek-proyek besar seperti ini jangan dilakukan menjelang akhir tahun. Sebab bakal mempengaruhi kualitas pekerjaan di saat waktu yang sangat mepet. “Kalau buru-buru juga kan pengerjaannya tidak akan baik juga dan berpengaruh kepada kualitas,” ujarnya. Hal juga dikhawatirkan Ketua Bidang PTKP HMI Cabang Kota Bogor, Ramdan. Bahkan, pihaknya mengaku bakal memelototi proyek tersebut hingga tuntas. “Waktunya sudah mepet. Hanya ada waktu 46 hari. Bisa saja ini akan selesai lewat tahun,” paparnya. Alasannya, kawasan tersebut sangat padat dengan aktifitas perekonomian, sejak pagi hingga malam hari. "Jangan juga kualitas dari trotoar dan jalur tersebut dikurangi. Lebih penting, tidak boleh ada praktek jual beli proyek dari pemenang lelang ke pihak lain. Kalau itu terjadi sudah pasti berimbas dengan penurunan kualitas dan tidak sesuai spek,” ketusnya. Sebelumnya diberitakan, Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto merasa pesimis dengan kualitas proyek pembangunan trotoar dan jalur sepeda di sepanjang sisi jalan dari arah Air Mancur hingga Denpom III/1 Bogor. Musababnya, proyek yang memiliki pagu anggaran senilai Rp5 miliar itu Atang nilai dilakukan dengan waktu yang mepet alias terbatas. “Ini pekerjaan yang sangat riskan di mana sisa waktu tinggal satu setengah bulan lagi, kemudian (tahapannya saat ini) baru masa sanggah, belum mulai pekerjaan, maka akan banyak hal yang akan dikorbankan,” kata Atang kepada wartawan, Selasa (9/11). “Pertama kualitas, kedua masalah keamanan administrasi, ketiga pengawasan baik dari masyarakat atau DPRD akan mengalami permasalahan karena terburu-burunya pekerjaan,” sambungnya. (ryn)