METROPOLITAN.id - Pandemi covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi pengusaha yang ada di Kabupaten Bogor. Sebab dengan kondisi seperti ini setiap pengusaha dituntut agar tetap kreatif dan berinovasi agar tetap eksis di dunia usaha. Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Bogor Bambang Pria Kusuma mengatakan, bahwa tantangan terberat bagi para pengusaha adalah saat ini. Selain karena pertumbuhan ekonomi yang belum maksimal, setiap pengusaha juga dituntut harus bisa lebih kreatif dan inovatif agar bisa melalui masa-masa pandemi. "Contohnya sudah banyak, tak sedikit teman-teman pengusaha yang tidak bisa bertahan melalui masa-masa pandemi ini. Tetapi ada juga teman-teman yang bisa melalui masa ini, karena mereka kreatif dan inovatif. Kuncinya itu," kata Bambang. Jika ide-ide kreatif tersebut dituangkan dalam seluruh sektor binis, Bambang mengaku optimis jika dunia usaha akan segera bangkit. Apalagi saat ini banyak kebijakan-kebijakan dari pemerintah berkaiatan dengan pemulihan ekonomi. "Beberapa kebijakan pemerintah saat ini sudah dikeluarkan soal pemulihan ekonomi. Tinggal pelaku usahanya yang harus menyesuaikan," paparnya. Sebelumnya, Bupati Bogor Ade Yasin menyebut perekonomian Kabupaten Bogor mulai menampakkan geliatnya. Secara perlahan, ekonomi mulai menunjukkan pergeseran ke arah perbaikan yang signifikan. Menurut Ade Yasin, produk domestik regional bruto (PDRB) Kabupaten Bogor tahun 2021 sebesar Rp245,22 triliun. Meningkat dari tahun 2020 yang berjumlah Rp236,15 triliun. Perekonomian di tahun 2020 memang mengalami penurunan dibanding 2019. “Berdasar pada data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor, tanda-tanda perbaikan ekonomi Kabupaten Bogor tahun 2021 mulai terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang menunjukkan pertumbuhan positif (3,48 persen), setelah sebelumnya tahun 2020 mengalami pertumbuhan negatif (-1,77 persen). Terjadi kenaikan sebesar 5,25 persen,” ujar Ade Yasin. Ia juga mengaku terjadi penurunan tingkat pengangguran yang sangat signifikan pada 2021. Tercatat pengangguran tahun 2021 sebesar 12,22 persen, setelah sebelumnya (2020) terjadi kenaikan yang cukup tinggi menjadi 14,29 persen. Artinya, berkurang 2,07 persen di 2021. “Selisih penurunan ini merupakan penurunan tertinggi se-Jawa Barat. Jumlah pengangguran tahun 2020 sebanyak 390.731 orang, menjadi 340.604 orang saat ini. Berkurang sebanyak 50.127 orang,” kata Ade Yasin. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bogor tahun 2021 juga menunjukkan kenaikan dari tahun sebelumnya 79,40 menjadi 70,48 pada 2021. Ada kenaikan IPM sebesar 0,08 poin. “Kenaikan ini masih tertahan oleh daya beli masyarakat yang masih belum stabil di masa pandemi. Akan tetapi secara perlahan, daya beli menunjukkan ke arah perbaikan,” ungkapnya. (mam)