METROPOLITAN.id - Pergeseran tanah di Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor masih terus terjadi. Dampaknya kian meluas sehingga jumlah warga yang mengungsi pun terus bertambah. Pergeseran tanah ini mulai terjadi pada Kamis (11/11) malam sekitar pukul 20.00 WIB. Hingga hari ini, Rabu (17/11), pergesaran tanah masih terus terjadi dan membuat 12 kepala keluarga (KK) yang teridiri dari 23 jiwa ikut mengungsi bersama warga yang sudah lebih dulu mengungsi di SDN Gunungbatu. Total saat ini, ada 69 KK terdiri dari 221 jiwa yang memilih untuk mengungsi. Kepala Desa Sukawangi, Budiyanto menjelaskan, semakin banyak warga mengungsi karena pergeseran tanah masih terus terjadi. Terlebih, curah hujan cukup tinggi di sekitar lokasi. "Untuk antisipasi, warga yang ada di daerah rawan kita minta mengungsi dulu di SDN Gunungbatu," ujar Budiyanto, Rabu (17/11). Sebelumnya, hingga 16 November 2021, sedikitnya ada 57 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 198 jiwa terdampak pergeseran tanah tersebut. Kebanyakan dari mereka mengungsi di gedung SDN Gununhbatu. Pergeseran tanah ini mulai terjadi pada Kamis (11/11) malam sekitar pukul 20.00 WIB. Sejauh ini, ada 4 rumah yang terdampak cukup parah. Sementara 53 rumah lainnya dalam posisi terancam. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor juga bakal membuatkan hunian sementara (huntara) untuk para pengungsi. Selain itu, Pemkab Bogor akan melibatkan para ahli untuk mengkaji apakah lokasi tempat pergeseran tanah masih layak atau tidak untuk ditinggali. Jika tidak, Pemkab berenana merelokasi warga terdampak. "Langkah menengahnya kita akan siapkan huntara. Nanti juga kita kaji dulu bersama tim ahli apakah ini aman ditinggali. Kalau memang tidak aman ditinggali, kita ada alternatif membuat huntap. Alhamdulillah di sini kita ada tanah pemda. Itu di atas yang rencananya untuk SD Gunungbatu akan dikaji juga apakah bisa dijadikan huntap. Ada sekitar 5000 meter. Nanti bisa ditukar atau bagaimana. Intinya besok kita akan rapat dulu sama tim ahli,” kata Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan saat mengunjungi lokasi pergeseran tanah, Selasa (16/11). (fin)