METROPOLITAN.id - Curah hujan yang semakin meningkat di beberapa wilayah Kecamatan Cijeruk membuat Pemerintah Desa Palasari, waspada. Buktinya, Kepala Desa Palasari, Aip Syaripudin, bersama warga melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Kegiatan ini dilaksanakan secara serentak di seluruh lingkungan RT/RW, Desa Palasari, Jumat (17/12/2021). Selain membersihkan sampah dan selokan air yang tergenang, kades juga mengimbau warga dengan tujuan untuk meminimalisir adanya warga yang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan mencegah terjadinya banjir.
Selesai memberikan imbauan, kades bersama warga Kampung Ranji RT 01 RW 06 ikut bekerja bakti membersihkan lingkungan. Menurut Aip, air yang tergenang dan sampah akan menjadi sarang nyamuk serta akan menimbulkan banjir apa bila menutup saluran air. Maka dari itu agar lingkungan bersih dan sehat dirinya bersama warga melaksanakan kerja bakti untuk membersihkan sampah dengan cara menimbun dan membakar sampah tersebut.
"Sampah dan genangan air menjadi tempat yang baik buat bersarangnya nyamuk Aedes Aegepty atau nyamuk penyebab DBD. Apabila didiamkan akan semakin banyak dan berbahaya sehingga sebelum itu terjadii, kita perlu antisipasi dengan musnahkan sarang nyamuk tersebut ataupun kita bersihkan sehingga nyamuk tidak akan berkembang biak. Makanya hari ini kita kerja bakti bersama warga untuk membersihkan sampah dan juga selokan agar tidak menjadi sarang nyamuk," ujarnya kepada Metropolitan.id.
Kades juga mengimbau warga Desa Palasari untuk segera melaksanakan 3M, yaitu Menguras, Menutup,dan Mengubur. Hal ini bertujuan agar tempat air, selokan yang tergenang, sampah plastik, terutama botol dan bekas wadah makan streofom tidak menjadi sarang nyamuk sehingga lingkungan keluarga aman dan bebas dari serangan nyamuk DBD.
"Mari kita jadikan lingkungan kita yang bersih dan sehat dengan terus menjaga kebersihan. Jangan sampai anak cucu kita terkena DBD yang menyebabkan kematian. Mulailah dari lingkungan sendiri untuk menjaga kebersihannya dan saya harap warga Desa Palasari tidak ada yang menjadi korban DBD," ujarnya. (Nto/c/els)