berita-hari-ini

DWP Perumda Tirta Pakuan Diberi Resep Ketahanan Keluarga ala Yane Ardian

Sabtu, 18 Desember 2021 | 18:04 WIB

METROPOLITAN.id - Dalam acara HUT ke 22 Dharma Wanita Persatuan (DWP) sekaligus dalam rangka Hari Ibu yang diselenggarakan DWP Unit Perumda Tirta Pakuan, Penasehat DWP Kota Bogor Yane Ardian membeberkan beberapa poin terkait ketahanan keluarga. Menurut istri wali Kota Bogor Bima Arya itu, untuk membentuk keluarga tangguh perlu adanya pemahaman terkait peran dan fungsi dari masing-masing anggota keluarga. Soal ketahanan keluarga, sambung Yane, semua anggota keluarga harus satu paham bahwa keluarga itu merupakan unit terkecil dalam masyarakat tapi memiliki peran yang sangat besar dalam pembangunan. “Jadi kalau misalkan keluarga-keluarganya dijaga secara fungsi dan peran, Insya Allah keluarga itu menjadi baik dan bisa turut serta dalam pembangunan seperti pendidikan, kesehatan dan ekonomi," katanya disela-sela acara di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Dekeng, Kecamatan Bogor Selatan, belum lama ini. "Tapi sebaliknya, jika keluarga itu tidak dijaga, tidak paham tentang peran dan fungsi anggota keluarga masing-masing, ya bagaimana bisa berkontribusi untuk pembangunan kota,” imbuhnya. Ia menuturkan, peran dan fungsi di dalam sebuah keluarga memang perlu disampaikan sekaligus mengedukasi peran keluarga di dalam berkeluarga. “Saya sampaikan ini agar semua menjadi paham akan fungsi dan peran dari masing-masing anggota keluarga tersebut. Semisal fungsi ibu apa, fungsi ayah apa, anak-anak seperti apa, lalu apa yang bisa dilakukan untuk membangun kota dan kontribusinya apa. Kan itu semua harus diedukasi agar ketahanan keluarga itu tetap terjaga dengan baik demi membangun keluarga yang baik dan harmonis,” jelasnya. Yane menambahkan, di dalam keluarga ada yang namanya pola nafkah dan pola asuh. Pola-pola itu harus dijalankan fungsi dan perannya dengan baik. Jangan sampai, kata dia, istri yang tadinya memiliki pola asuh berubah menjadi pola nafkah, sedangkan suami yang tadinya memiliki pola nafkah berubah menjadi pola asuh. "Nah kalau pola ini tidak berjalan dengan baik atau terbalik, bagaimana ayah atau suami yang tidak memiliki pengetahuan soal pola asuh bisa mengurus anak. Ini yang akhirnya bisa menimbulkan kekacauan,” papar Yane. Di tempat yang sama, Ketua DWP Unit Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Santy Fiscarini Rino Indira yang didampingi wakilnya Yuniati Ardani dan Safira Rivelino menambahkan, semua anggota keluarga harus bisa bertahan dan beradaptasi menghadapi lingkungan sekitar untuk menjaga ketahanan keluarga. “Tapi yang terpenting, kepada ibu-ibu semua harus bisa menghormati dan menghargai suami serta mendukung kegiatan-kegiatan suami,” tuntasnya. (ryn)

Tags

Terkini