METROPOLITAN.id - Bupati Bogor Ade Yasin bersama Danrem 0621/Surya Kencana, Brigjen TNI Achmad Fauzi meresmikan Jembatan Rawayan Taruma Nagara di Desa Rancabungur, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Rabu (22/11). Acara ini sekaligus meresmikan secara serentak 33 jembatan rawayan yang berhasil dibangun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor hasil kolaborasi dengan TNI. Danrem 061/Surya Kencana, Brigjen TNI Achmad Fauzi menilai peresmian 33 jembatan rawayan ini menjadi momen yang luar biasa. Menurutnya, pembangunan jembatan tersebut merupakan hasil sinergitas bersama yang diinisiasi Bupati Bogor Ade Yasin bersama TNI, dalam hal ini dipercayakan kepada Korem 061/Surya Kencana, Kodim 0621/Kabupaten Bogor dan Divisi 1 Kostrad. “Alhamdulillah hari ini kita bisa menyelesaikan tepat waktu dan tepat sasaran. Kita bisa menepati waktu yang dijanjikan untuk menyelesaikan 33 jembatan rawayan. Ini adalah hal yang sangat strategi untuk melangkah ke depan. Dengan adanya jembatan ini, kita bisa menghubungkan dua wilayah, dua kampung dan dua kecamatan di seluruh daerah Kabupaten Bogor,” kata Achmad Fauzi. Ada momen menarik saat ia memberi sambutan di acara peresmian jembatan ini. Danrem Achmad Fauzi berseloroh menanggapi pernyataan kepala desa yang ingin Ade Yasin menjadi bupati kembali di periode selanjutnya. "Ini adalah berkat inovasi dari Ibu Ade Yasin selaku Bupati Kabupaten Bogor. Tadi disampaikan Kepala Desa supaya Bu Ade Bupati dua kali. Kalau bisa jangan Bupati, kalau bisa Jabar-1. Nah doanya itu harus lebih tinggi. Harus lebih menatap masa depan. Saya yakin di mana pun Bu Ade ditempatkan, beliau akan berbuat yang terbaik buat masyarakat, buat lingkungan, buat daerahnya masing-masing. Jadi sekali lagi kami ucapkan terima kasih atas kinerja selama ini yang dilaksanakan," ucapnya seperti dikutip dari detik.com, Rabu (22/12). Merespon hal itu, Bupati Bogor Ade Yasin melempar pertanyaan ke para kepala desa (kades) dan hadirin di lokasi acara. Yang jelas, ia mengaku masih berkeinginan membangun Bumi Tegar Beriman. "Tadi kalau Pak Danrem bilang Jabar-1, setuju nggak? Emang udah bosan sama saya? Kan niat saya mah cuma satu, membangun Bogor. Jadi kalau diizinkan sih jangan dulu ke sana, karena yang diurus di sini juga masih banyak," kata Ade Yasin. "Saya mau tanya kejujuran kepala desa, mau di sini, apa di sana? Manusia boleh bercita-cita setinggi-tingginya, tapi cita-cita saya cuma satu, bagaimana Kabupaten Bogor ini menjadi lebih maju, nyaman, berkeadaban, sesuai dengan visi-misi Panca Karsa," lanjutnya. Terkait selesainya pembangunan 33 jembatan rawayan, Ade Yasin berharap dapat mempermudah aksesibilitas masyarakat serta dapat meningkatkan perekonomian. “Dengan dibangun jembatan ini, kita berharap aksesibilitas masyarakat jadi lebih mudah, akses bagi petani dan anak-anak sekolah. Pengangkutan hasil panen jadi lebih mudah, lalu juga yang sekolah tidak kesiangan dan tidak harus berenang-renang di kali, ngojay, naik getek dan lainnya. Bagaimana ketika nyebrang ada air banjir atau air bah dari hulu sungai, sehingga menyebabkan hal yang tidak diinginkan. Kewajiban kita sebagai pemimpin dengan tim, yaitu bagaimana menyelesaikan persoalan ini dengan tuntas dan cepat, salah satunya dalam waktu tiga bulan kita bisa menuntaskan 33 jembatan,” terang Ade Yasin. Menurutnya, berdasarkan inventarisirasi data yang dilakukan DPKPP, Bappedalitbang, dan Dinas PUPR, ada 215 jembatan di Kabupaten Bogor yang perlu dibangun yang secara perlahan akan dituntasakan. “Makanya niatkan Bismillah kita bangun jembatan rawayan untuk akses masyarakat. Insyaallah setiap tahun akan kita anggarkan, lama-lama habis tuntas, sistemnya didata kebutuhan jembatan rawayan di Kabupaten Bogor ada berapa l, dan setiap tahun kita tangani bekerjasama dengan TNI, karena kita butuh percepatan. Ternyata selama 3 bulan, 33 jembatan rawayan selesai dibangun. Termasuk jembatan terpanjang yang dibangun oleh TNI, Alhamdulilah akhir tahun kami melihat jembatan-jembatan ini sudah siap pakai,” ungkapnya. (dtk/fin)