berita-hari-ini

Elektabilitas Ridwan Kamil Naik Nyaris Ungguli Prabowo, Warga Jabar Puas dengan Kepemimpinannya

Rabu, 16 Maret 2022 | 20:38 WIB
Ridwan Kamil (kanan) dan Prabowo Subianto. (Ist)

METROPOLITAN.id - Lembaga survei Charta Politika Indonesia menunjukkan tingginya angka kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Pria yang digadang-gadang maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 ini mendapat skor lebih dari 70 persen. Angka tersebut berdasarkan hasil sigi Lembaga survei Charta Politika Indonesia yang dirilis hari ini, Rabu (16/3). Sebaliknya, hasil sigi menunjukkan kepuasan terhadap pemerintahan pusat di bawah Presiden Joko Widodo atau Jokowi di bawah 70 persen, di mana 30,6 persen kurang puas dan tidak puas sama sekali. Data tersebut menggambarkan masyarakat Jawa Barat lebih puas dengan kinerja pemerintah provinsi dibandingkan dengan pemerintah pusat. Survei ini mencoba membaca perilaku dan pilihan masyarakat terkait tiga aspek. Pertama, kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah pusat dan provinsi. Kedua, pengetahuan pelaksanaan Pemilu 2024 dan wacana penundaan Pemilu. Ketiga, elektabilitas pemilihan gubernur, presiden, dan partai politik. Tapi hanya di Jawa Barat, elektabilitas Ridwan Kamil menjadi kedua tertinggi yaitu 20,8 persen. Prabowo masih jadi pilihan tertinggi responden di Jawa Barat dengan elektabilitas 24 persen. Survei ini dilakukan pada 3-9 Februari 2022. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka secara langsung menggunakan kuisioner terstruktur. Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei di Lampung melibatkan 800 responden dengan margin of error kurang lebih 3,46 persen. Di Jawa Barat melibatkan 1200 responden dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen. Terakhir, 1210 responden di Jawa Timur dengan margin of error kurang lebih 2,82 persen. Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya menyebut ketiga provinsi dipilih karena masyarakatnya cenderung tidak homogen dan jumlah penduduknya banyak. “Nanti mungkin akan ada provinsi-provinsi lain,” ujarnya. (*/fin)

Tags

Terkini