METROPOLITAN - Seorang pria tewas setelah dianiaya dan dibacok beberapa orang yang diduga geng motor di Cibeureumhilir, Kota Sukabumi. Informasi yang dihimpun, kejadian itu berlangsung hari ini sekitar pukul 03:30 WIB dengan inisial korban EAP (29). Salah seorang saksi mata, DA (17), mengaku melihat penganiayaan tersebut saat nongkrong selepas sahur dekat rel. Korban terjatuh ke selokan dan dianiaya dua orang. ”Saya lihat dia disikat (dihajar) sama dua orang, kanan kiri. (Korban) Sudah mau lari ditarik lagi ke dekat rel dikadekan (dibacok) lagi,” kata DA, kemarin. Saat dia akan membantu korban, dua orang yang diduga geng motor itu mengancam DA untuk tidak ikut campur. Ia kemudian lari dan meminta pertolongan warga lainnya. ”Diancam senjata jangan ikut campur katanya, ’tong ngiluan urusan ieu tong pipiluan bag***g’ ngomong bahasa kasar, saya lari ke warga minta bantuan. Sudah lama motor berangkat, saya sama warga bawa motor nganter ini (korban) ke Bunut,” ungkapnya. Ia mengaku tak mengenali pelaku pembacokan itu. Hanya saja, pelaku menggunakan jaket warna hitam dan celana pendek cokelat. ”Motor satu diparkir, dipakai bertiga, yang hajar dua orang, yang satu nunggu di motor. Bawa sajam panjang dua orang itu, jenis samurai kalau kelihatan saya dari cahaya, senjata yang panjang,” ujarnya. Kabar tersebut dibenarkan paman korban berinisial Y (30). Menurutnya, korban sebenarnya dibonceng temannya berniat akan mengambil uang di ATM. Di perjalanan, korban tak sengaja hampir bertabrakan dengan pengendara dan penumpang dua orang (rempet tiga) yang diduga geng motor. ”Mau ke ATM ambil uang. Pas di atas papasan mau tabrakan sempat cekcok terus sudah ambil uang di ATM ada lagi orang yang tadi papasan. Nungguin di warung dari situ dikejar sampai ke sini (dekat rel kereta api, red),” kata Y. Ia meyakini jika pelaku pembacokan keponakannya itu adalah geng motor. Akibat kejadian itu, keponakannya mendapatkan luka bacok di beberapa bagian tubuhnya. ”Yakin geng motor itu mah, soalnya orang di depan juga ada yang mau ke pasar mau disabet juga. Meninggal dunia di jalan terus punya istri, anak dua tahun dan istri masih mengandung dua bulan,” ujar Y. ”Keseharian korban berjualan makanan anak. Dia mah nggak pernah gabung-gabung sana sini, gaulnya nggak macam-macam,” ujarnya. Sementara itu, Kapolres Sukabumi Kota, AKBP SY Zainal Abidin, mengkonfirmasi kabar tersebut. Ia mengatakan, ada dugaan korban dianiaya beberapa orang menggunakan senjata tajam. Terkait dugaan keterkaitan geng motor, pihaknya akan melanjutkannya dengan proses penyelidikan. ”Laporan kita terima jam 04:00 WIB. Kita proses lidik untuk memastikan kronologisnya,” ujar Zainal dalam pesan singkatnya. Ia menduga korban meninggal akibat penganiayaan yang dilakukan menggunakan senjata tajam. ”Saksi pelapor menyampaikan korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dengan dugaan korban penganiayaan beberapa orang menggunakan senjata tajam,” kata Zainal dalam pesan singkatnya. Saat ditanya soal adanya dugaan geng motor yang beredar di masyarakat, Zainal mengatakan, pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. ”Tindakan dari polres saat ini adalah lidik untuk memastikan kronologis kejadiannya. Kita proses lidik (dugaan geng motor, red),” ujarnya.(dtk/suf/py)