berita-hari-ini

Sudah 14 Sapi di Bogor Terinfeksi PMK

Kamis, 26 Mei 2022 | 15:39 WIB
Ilustrasi petugas saat mengecek kondisi kesehatan hewan kurban. (Foto: Arifin/Metropolitan)

METROPOLITAN.id - Jumlah sapi yang terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Bogor sejauh ini sudah mencapai 14 ekor. Hal tersebut dikatakan Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) pada Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Bogor, Hardi Hendriawan, Kamis (26/4). "Jumlah yang terkonfirmasi 14 ekor sesuai hasil laboratorium Balai Veteriner Subang," ujarnya. Sapi yang terkonfirmasi terkena PMK tersebut berasal dari Pasar Hewan Jonggol. Hardi mengaku belum menemukan indikasi kasus PMK di tempat lain di Kabupaten Bogor. "Sampai saat ini belum ada laporan (di luar Pasar Hewan Jonggol) yang mengarah ke PMK," terangnya. Upaya penanganan sendiri sudah dilakukan pada hewan dan area yang ditemukan kasus PMK. Monitoring dan pengawasan ketat terus dilakukan di Pasar Hewan Jonggol tempat kasus PMK ditemukan. "Langkah yang sudah dilakukan yaitu isolasi daerah atau kawasan kasus. Sosialisasi kepada masyarakat tentang PMK, desinfeksi, isolasi dan pengobatan pada hewan yang positif juga terus kita lakukan," tandasnya. Sebelumnya diberitakan, wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) sudah masuk ke Kabupaten Bogor. Beberapa hewan ternak di Pasar Hewan Jonggol diketahui terinfeksi penyakit tersebut. Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Bogor Otje Subagdja membenarkan informasi tersebut. Menurutnya, awalnya ditemukan 4 ekor sapi di Pasar Hewan Jonggol yang memiliki gejala mirip penyakit PMK. Setelah samplenya diuji, empat sapi tersebut terkonfirmasi terinfeksi PMK. Otje bersam pihak-pihak terkait selanjutnya langsung membahas soal penanganan wabah PMK yang sudah masuk ke Kabupaten Bogor. Sapi yang terinfeksi PMK langsung diisolasi atau dipisahkan dari hewan yang sehat. "Kita cari solusi, kita kumpul dengan camat, dengan tim semuanya, kita buat hotline juga, kita isolasi. Hewan yang sakit dipisahkan dengan hewan yang sehat, ada prosedurnya," ujar Otje. Selain itu, pihaknya melakukan lockdown atau menutup Pasar Hewan Jonggol selama 14 hari ke depan terhitung mulai hari ini, Kamis (26/5). Tujuannya, agar wabah tersebut tidak menyebar kemana-mana. "Alhamdulillah kita lockdown sementara supaya penyakitnya tidak kemana-mana, kalau kita ga cepet tangani akan cepat penularannya, persis dengan Covid-19. Karena di situ kan lalu lintas hewan dimana-mana," ungkapnya. Namun, Otje mengaku belum bisa memastikan dari mana hewan yang terinfeksi PMK tersebut berasal. Pihaknya masih melakukan penelusuran sumber hewan yang terinfeksi. "Kalau pasar hewan jonggol ada transaksi jual beli dari mana-mana, kita cek saja, ternyata ada yang kena. Saya belum bisa memastikan itu dari mana," terang Otje. Selain melakukan penanganan, pihaknya juga melakukan antisipasi dengan memperketat pengawasan. Ia juga meminta masyarakat yang menemukan hewan ternaknya sakit segera melapor ke petugas lewat UPT terdekat. (fin)

Tags

Terkini