METROPOLITAN.id - Kasus Omicron baru BA.4 dan BA.5 sudah masuk ke Indonesia. Sejauh ini, delapan kasus sudah ditemukan di Jakarta dan Bali. Di Kabupaten Bogor, kasus subvarian Omicron tersebut belum ditemukan. Meski demikian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tetap mewaspadai virus tersebut khawatir kasus Covid-19 kembali melonjak. “Dengan Omicron yang baru ini (BA.4 dan BA.5) kita harus tetap waspada karena sudah sampai Jakarta,” ujar Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan, Senin (13/6). Iwan mengaku telah berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor untuk mengantisipasi dini dan melakukan pencegahan. Pihaknya juga bakal terus melakukan sosialisasi agar Omicron baru ini tidak masuk ke Bumi tegar Beriman. “Satfgas juga mengantisipasi. Kita menginventarisasi langkah-langkah yang harus dilakukan dan melakukan sosialisasi ke masyarakat. Yang jelas pencegahan lewat vaksinasi dan lainnya tetap berjalan sambil kembali menyiagakan layanan rawat inap covid-19 jika diperlukan,” ungkapnya. Selain itu, ia meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan. Iwan tak ingin Omicron baru ini membuat kasus Covid-19 naik di tengah upaya pemulihan ekonomi yang sedang digenjot. “Meskipun sekarang level 1 (PPKM) Kabupaten Bogor, masyarakat harus tetap menjaga prokes, tidak sebebas-bebasnya. Kita sedang semangat-semangatnya peningkatan ekonomi, mudah-mudahantidak signifikan dengan varian baru ini, tidak seseram delta dan lainnya,” harap Iwan. Sementara itu, Sub Koordinator Surveilans dan Imunisasi pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Luki Gema Safari memastikan sejauh ini belum ditemukan kasus Omicron baru di Kabupaten Bogor. Menurutnya, omicron baru ini tak berbeda jauh dengan Covid-19 sebelumnya. Dari informasi yang ia terima, pasien Omicron baru ini umumnya tidak memiliki gejala atau bergejala ringan. Saat ini, ia mengaku masih menunggu arahan lebih lanjut dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait Omicron baru tersebut. Yang hjelas, upaya pencegahan akan dilakukan pihaknya, termasuk terus menggencarkan vaksinasi. “Sebetulnya jenisnya masih sama dengan awal, hanya memang secara jelas teknisnya kami juga belum mendapatkan infonya dari Kemenkes. Kalau hasil koordinasi disebut gejalanya sama dengan Covid-19 pertama, malah yang sudah positif itu katanya tidak bergejala. Intinya kita juga segera mengambil langkah-langkah antisipasi dini,” tandasnya. Sebelumnya, kasus Omicron baru BA.4 dan BA.5 di Indonesia ditemukan di Indonesia. Ada delapan orang yang sudah dinyatakan terpapar di Jakarta dan Bali. Dua di antaranya diketahui terinfeksi BA.4. Sedangkan enam lainnya terinfeksi BA.5 dengan gejala yang berbeda-beda. Empat di antaranya merupakan kasus transmisi lokal, sedangkan empat lainnya merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). (fin)