METROPOLITAN.id - Kejahatan melalui media sosial rupanya masih saja terjadi. Teranyar, seorang pemuda asak Kota Bandung, M, diduga menjadi korban pemerasan oleh seorang perempuan akibat menggunakan aplikasi MiChat. M mengaku diteror oleh perempuan tersebut setelah sebelumnya menggunakan layanan VCS atau kependekan dari Video Call Sex. VCS sendiri populer sebagai bentuk penjualan jasa ‘penghibur’ di dunia maya, melalui fitur video chat telegram, whatsapp, facebook, hingga instagram. Misalnya dengan mengirim foto atau video yang mengandung hal-hal seksual. Singkat cerita, M pun lalu saling berbalas pesan dengan perempuan itu lewat aplikasi MiChat. Setelah disetujui, M kemudian mengamini permintaan perempuan yang ada pada aplikasi tersebut. "Setelah mereka melakukan VCS ini, perempuan itu, merekam video klien kami ini," kata Kuasa Hukum M, Baroka, dikutip dari pikiran-rakyat.com, Jumat (17/6). Keesokan harinya, perempuan tersebut mengirimi pesan dengan nada meminta sejumlah uang kepada pemuda tersebut. Bahkan wanita itu meminta uang dengan jaminan video rekamannya tidak akan disebarkan. "Klien kami sudah tiga kali transfer. Total besarannya total satu jutaan," tegasnya. Kini pemuda tersebut pun, berencana untuk melaporkan apa yang menimpanya kepada pihak kepolisian. Sampai dengan saat ini juga, dirinya masih terus mendapat teror dari perempuan pada aplikasi MiChat, tersebut. "Rencananya, kami akan laporkan apa yang menimpa klien kami kepada pihak kepolisian. Kita juga minta bantuan tim cyber Polri, untuk ungkap kasus ini. Keyakinan kami, korban tidak hanya satu orang, tapi kemungkinan lebih," tuntasnya. (pr/ryn)