METROPOLITAN.id - Banjir bandang yang terjadi di Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan dan Kecamatan Leuwiliang beberapa waktu lalu menjadi peehatian khusus Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Bahkan Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan mengaku akan membentuk tim untuk menyelidiki penyebab banjir bandang tersebut. “Kalau rutin seperti ini kan pasti ada penyebab lain. Ini seperti di Sukajaya dan Cigudeg, mungkin ini ada alih fungsi lahan yang di atas. Makanya akan kita selidiki penyebabnya apa agar kedepan tidak terjadi lagi bencana seperti ini," kata Iwan. Ia juga mengaku penyelidikan penyebab bencana banjir bandang dan tanah longsor di Pamijahan itu akan dilakukan dengan menggandeng beberapa instansi yang berkaitan. Seperti BMKG, Badan Informasi Geospasial (BIG) dan beberapa yang lainnya. "Dengan menggandeng lembaga terkait kita bisa mengetahui pasti penyebabnya apa. Karena kasian masyarakat pasti tidak tenang," kata dia. Meski begitu, Iwan mengaku telah melakukan sejumlah langkah antisipatif dengan mengirimkan bantuan kepada para korban banjir bandang. "Rumah hancur, kita akan sewakan dulu untuk rumah yang tidak bisa ditempati. Kedepan kita akan bangunkan rumah untuk yang rumahnya hancur kan BTT (biaya tak terduga,red) masih ada dan cukup untuk membantu korban,” paparnya. Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor Ridwan Muhibi meminta agar Pemerintah Kabupaten Bogor dalam menanggulangi bencana banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Pamijahan. Khususnya pada dinas-dinas terkait agar mengevakuasi dan merelokasi masyarakat yang tinggal diwilayah-wilayah yang dianggap rawan. “Ini pelajaran buat kita dan kita pun harus mengambil hikmah dari kejadian ini. Maka kedepan Pemkab Bogor harus menginventarisir masyarakat-masyarakat yang tinggal di lokasi yang rawan bencana. Karena jika dibiarkan maka kedepan aka nada korban lagi,” kata Ridwan. Pasca banjir bandang ini, Ridwan meminta agar dinas berwenang mengevakuasi masyarakat yang tinggal di zona yang dianggap berbahaya. Sebab di musim tak menentu seperti ini khawatir akan ada banjir susulan terjadi. “Harusnya masyarakat yang tinggal di zona berbahaya dievakuasi terlebih dahulu agar tidak ada korban lagi jika ada banjir susulan,” ungkapnya. (mam)