berita-hari-ini

Angka Rata-rata Lama Sekolah di Kabupaten Bogor Rendah, PGRI: Program Mawar Sagu Jadi Solusi

Selasa, 28 Juni 2022 | 14:38 WIB
ILUSTRASI. (Fadli/Metropolitan)

METROPOLITAN.id – Untuk meningkatkan angka rata-rata lama sekolah (RLS) di Kabupaten Bogor, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) saat ini tengah gencar melakukan sosialisasi program Lima Warga Satu Guru atau Mawar Sagu. Ketua PGRI Kabupaten Bogor, Amsohi mengatakan, program Mawar Sagu yang diinisiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor itu merupakan upaya yang harus didukung demi tercapainya pendidikan masyarakat yang layak. "Kami tentunya sangat mendukung program ini. Apalagi berbicara RLS di Kabupaten Bogor saat ini berdasarkan data dari BPS (Badan Pusat Statistik) baru mencapai 8,31 tahun. Sehingga perlu terus didorong," kata Amsohi. Rata-rata lama sekolah di Kabupaten Bogor saat ini diangka 8,31 tahun, masih jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan angka rata-rata lama sekolah secara nasional, yakni 8,54 tahun. Angka 8,31 tahun masih jauh dari yang ditargetkan Pemkab Bogor melalui program Karsa Bogor Cerdas, yaitu 8,61 tahun pada tahun 2023. Kendati demikian, Amsohi memberikan rekomendasi pada Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor yang saat ini tengah merancang regulasi program Mawar Sagu tersebut. Menurutnya, upaya pencapaian RLS di Kabupaten Bogor didominasi oleh usia bukan pelajar. Bahkan melihat data BPS, usia tersebut berkisar 25 tahun ke atas. Sehingga, kata dia, perlu adanya satu formulasi yang dirancang untuk menjadi sebuah acuan kerja para tenaga pendidik dalam mengabdi, memberikan pendidikan kepada masyarakat. "Kalau saya melihat, jika program ini dilaksanakan secara kelembagaan baik formal maupun nonformal, itu agak sulit karena berbicara RLS sasarannya adalah usia 25 tahun ke atas. Sehingga menurut hemat saya harus ada sebuah gerakan masyarakat untuk mengikuti program ini. Karena tentunya pendataannya pun akan melibatkan para ketua RT di wilayah," paparnya. Untuk memaksimalkan itu, Amsohi memastikan jika pihaknya pun mulai menginventarisir para tenaga pendidik di wilayah. Membantu pemerintah melaksanakan program Mawar Sagu secara maksimal dan sesuai harapan. "Saat jumlah guru di Kabupaten Bogor termasuk dari swasta dan di bawah kemenag (Kementerian Agama,red) ada sekitar 40 ribu orang. Program mawar sagu ini sudah kami sosialisasikan setiap pertemuan. Dan pada intinya kami mendukung program tersebut untuk kemudian dilaksanakan sesuai regulasi dan harapan bersama," ugkapnya. (mam)

Tags

Terkini