berita-hari-ini

PPKM Bogor Naik Jadi Level 2, Sekolah Tatap Muka Dikaji Ulang

Selasa, 5 Juli 2022 | 15:39 WIB
Siswa SMA Negeri 2 Cibinong mengikuti simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di tengah pandemi Covid-19, Senin (15/3). Ada 170 sekolah di Kabupaten Bogor yang diizinkan menggelar simulasi PTM mulai hari ini. (Arie/MG/Metropolitan)

METROPOLITAN.id - Status Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Jabodetabek, termasuk Kabupaten Bogor, naik kembali menjadi Level 2. Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor pun bakal mengkaji ulang aturan pembelajaran tatap muka (PTM). Status PPKM ini tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 33 Tahun 2022 tentang PPKM Level 2 dan Level 1 Covid-19 di Wilayah Jawa dan Bali. Perpanjangan PPKM ini berlaku per hari ini, Selasa 5 Juli hingga 1 Agustus 2022. Kepala Disdik Kabupaten Bogor, Juanda Dimansyah mengatakan, Kabupaten Bogor sudah memberlakukan PTM 100 persen sejak status PPKM menjadi level 1. Dengan Inmendagri baru ini, ia mengaku bakal berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 untuk menentukan status PTM. Yang jelas, dalam menjalankan PTM, pihaknya selalu menekankan soal penerapan protokol kesehatan (prokes). "Artinya kita tetap berpatokan pada prokes. Kita akan berkoordinasi dengan Satgas Covid, kita lihat nanti saran dan masukan satgas, karena aturannya nanti di sana," ujar Juanda, Selasa (5/7). Untuk itu, ia belum mengetahui secara pasti apakah PTM akan tetap dibolehkan 100 persen atau hanya 75 persen seperti sektor lainnya di PPKM Level 2 ini. "Sejauh ini sudah berjalan PTM, dengan status PPKM baru ini kita akan kaji ulang, kita akan koordinasi dengan satgas" ungkapnya. Sejauh ini, Juanda mengaku penerapan prokes tetap berlaku meski PTM sudah berjalan 100 persen. Kalau pun ditemukan kasus Covid-19 di sekolah, langkah-langkah cepat langsung diambil termasuk penghentian PTM sementara. "Kalau memang di PTM ini terjadi kluster (penyebaran Covid-19), otomatis itu akan kami ambil langkah pemberhentian PTM sementara. Biasanya yang dihentikan sementara, ya sekolah itu saja (yang ditemukan kasus Covid-19), tidak harus semua ditutup. Paling beberapa hari dihentikan kalau ada kluster," tandasnya. (fin)

Tags

Terkini