METROPOLITAN.id - Warga terdampak bencana pergerakan tanah di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor kemungkinan tak direlokasi. Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika mengatakan, tak direlokasikannya warga terdampak di RW 09 dan 12 dikarenakan pergerakan tanahnya tidak menyeluruh. Sehingga, bisa dilakukan langkah-langkah lain, salah satunya dengan merehabilitasi atau rekonstruksi rumah warga terdampak. "Dari beberapa kajian, mulai dari Geologi dan lainnya memang tipikalnya bukan gerakan tanah yang menyeluruh, hanya sebagian saja yang ada alur pergerakan tanah. Jadi itu bisa ditreatment, sehingga pilihannya adalah kita memilih rehabilitasi dan rekontruksi," ujar Ajat, Selasa (27/9). Dengan begitu, kemungkinan warga terdampak tak dipindahkan dari wilayah tersebut. Yang jelas, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor bakal memberikan bantuan rehabilitasi untuk rumah yang rusak. "Untuk rehabilitasi itu rumah yang bisa ditempati, tapi ada yang rusak, seperti atap, itu ada 63 rumah," ungkapnya. Untuk rumah yang rusak parah, pihaknya berencana melakukan rekonstruksi atau membangun ulang rumah tersebut. Sejauh ini, ada 10 rumah yang rusak berat alias tidak bisa ditempati sehingga harus dibangun ulang, "Per rumah kita berikan Rp50 juta dan uang penyewaan sementara Rp500 ribu untuk tiga bulan sembari menunggu rumahnya jadi," ungkapnya Ajat menjelaskan, anggaran untuk rekonstruksi dan rehabilitasi rumah terdampak pergerakan tanah bersumber dari anggaran belanja tidak terduga (BTT) APBD Kabupaten Bogor. "Totalnya rehab dan rekonstruksi itu sebesar Rp928 juta," tandasnya. Sebelumnya, pergerakan tanah di Bojongkoneng mengakibatkan sedikitnya 278 KK atau 1.020 jiwa terdampak. Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor per Selasa (20/9), pukul 10.20 WIB, ada sebanyak 246 unit rumah terdampak. Sedikitnya, 9 unit rumah mengalami rusak berat dan 73 unit rumah rusak sedang. Selanjutnya, 1 unit fasilitas pendidikan dan musala juga terdampak. Selain itu, ruas jalan Kampung Curug juga mengalami kerusakan sehingga tidak dapat dilewati semua jenis kendaraan. (fin)