METROPOLITAN.id - Kasie Ops Basarnas, Agung Priambodo mengaku tak merekomendasikan rumah eks longsor di Gang Barjo, RT 03/02, Kelurahan Kebon Kalapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor dibangun kembali menjadi tempat tinggal. Musababnya, berdasarkan hasil pemantauan saat melakukan evakuasi korban tertimbun longsor di tempat kejadian, Agung menyebut lokasi ini masih berpotensi terjadi longsor susulan. "Kalau berbicara longsor susulan, kemungkinan masih cukup besar terjadi longsor susulan, karena memang itu disebelah sisi kanan atas memang ada aliran sungai juga, ada mata air rembesan dari sungai dan memang potensinya masih cukup besar longsor susulan," kata Agung kepada wartawan baru-baru ini. "Jadi kami melihat karena disitu ada mata air juga, disisi atas ada sungai dan memang dia posisinya kalau dibilang rendah, dari analisisi kami itu kurang cocok (dibangun rumah kembali) dan potensi longsornya tinggi," sambungnya. Meski begitu, dikatakan Agung, saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama jajarannya tengah melakukan evaluasi, terkait tingkat kerawanannya seperti apa di lokasi. "Ini masih di evaluasi oleh Pemkot Bogor, dan itu nanti tergantung dari Pemkotnya sendiri (merelokasi korban terdampak atau lainnya)," ucap Agung. "(Yang pasti saat ini) rumah-rumah di sekitar lokasi longsor sudah dikosongkan, dan sementara (warga terdampak) masih di tempat pengungsian hingga keluarganya," ujarnya. Diketahui, bencana menghantui Kota Bogor. Terbaru, satu keluarga berjumlah delapan orang yang berada di Gang Barjo, RT 03/02, Kelurahan Kebon Kalapa, Kecamatan Bogor Tengah tertimbun longsor pada Rabu (12/10). Sebanyak tujuh orang berhasil diselamatkan dengan kondisi empat orang luka-luka dan tiga orang meninggal dunia. Sementara satu orang lagi masih dalam pencarian karena tertimbun material reruntuhan. (rez)