METROPOLITAN.id - Semarak mempererat dan memperluas link and match antara perguruan tinggi dengan sekolah menengah atas untuk mewujudkan pendidikan dengan taraf internasional Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA selanjutnya disebut FKIP UHAMKA membuat inisiasi untuk terus meningkatkan dan mempertahankan sistem kerjasama. Tidak hanya berada di lingkungan Perguruan Tinggi namun terus meningkatkan elektabilitas pendidikan melalui sentuhan langsung yang dilakukan kepada sekolah tingkat menengah atas. Demi mewujudkan catur dharma pendidikan dengan mengusung aktivitas Pengabdian Internasional, Pendidikan ekonomi FKIP UHAMKA terus meningkatkan performanya melalui aktivitas-aktivitas pengabdian. Sebagai wujud keterlibatan diri dalam lingkup pengabdian internasional yang serius dengan beberapa pihak sekolah kerajaan dan sekolah swasta yang terletak di Narathiwat-Thailand Selatan, dalam kunjungan yang dilakukan oleh perwakilan dari Program Studi Pendidikan Ekonomi yakni Dr. Sri Astuti, Dr. Onny Fitriana S, M.Pd, dan Camelia Safitri, M.Pd mendapatkan respon yang sangat positif dan antusiasme yang tinggi dari pihak sekolah. Beberapa sekolah yang berhasil dikunjungi dengan tema “Education for International Knowledge” memiliki tujuan agar para siswa atau calon mahasiswa semakin terbuka wawasannya mengenai apa itu pendidikan, pentingnya pendidikan, dan seperti apa pendidikan yang kreatif di era 4.0. Banyak hal yang kami kenalkan terkait dengan pendidikan secara global dan banyak hal juga yang menjadi pembelajaran untuk kita jadikan sebagai desk evaluasi dalam meningkatkan mutu pendidikan dengan taraf internasional. Terdapat beberapa agenda kunjungan sekolah yang kami siapkan yakni kunjungan ke suan praya wittaya school, wian suan wittayakom school, bukit prajupthatam wittaya school dan romklaw wittaya school. Sekolah pertama yang kami kunjungi ada sekolah wiangsuan wittaya school, sekolah ini merupakan salah satu sekolah kerajaan terbesar di Narathiwat-Thailand , pada moment kunjungan itu kami disuguhkan banyak sekali kreativitas-kreativitas siswa/i dalam kegiatan sukkan warna banyak sekali yang menjadi point kami saat kegiatan tersebut berlangsung, disela aktivitas mereka kami tergugah untuk semakin yakin bahwa mereka sudah memiliki basic yang bagus dalam pengembangan kreatifitas para siswa, di momen yang spesial tersebut kami menyampaikan bahwa dalam ajang festival warna kita bisa juga menshow-up baik dari busana, aksesoris bahkan karya lain dari hasil daur ulang limbah sampah, antusisme mereka sangat tinggi dibuktikan dari beberapa siswa yang langsung mencari objek untuk dijadikan sarana kreasi mereka dalam pengolahan limbah menjadi sebuah emas kembali. Masih di sekolah yang sama kami merasakan sambutan yang luar biasa karena pada moment tersebut 8 kepala sekolah beserta jajarannya bersatu menyambut kami pada momen tersebut walaupun dalam kesempatan kunjungan tersebut kami hanya bisa mengunjungi 4 sekolah. Sekolah kedua dan ketiga yakni sekolah bukti rajapat wittaya dan romklaw wittaya school, kedua sekolah ini adalah sekolah yang nuasanya lebih ke alam, disini terdapat fasilitas sekolah yang sangat lengkap dengan beberapa tampilan yang berkaitan dengan alam, disekolah ini kami menyampaikan beberapa objek yang bisa ditingkatkan lagi kreasinya seperti membuat vas bunga dari botol bekas, membuat galon isi ulang menjadi sebuah media untuk pendistribusian air kepada tanaman-taman yang ada dan beberapa paralon pecah yang ada dipinggir-pinggir lokasi kami ajarkan kepada para siswa untuk bisa dimaksimalkan dengan cara dijadikan vas bunga rantai dan tambahan warna-warna dengan menggunakan cat anti air. Bermuara pada satu tempat kami menginisiasi untuk merancang kerjasama dengan beberapa sekolah tersebut di sekolah terakhir yang kami kunjungi dalam pengabdian ini yakni suanpraya wittaya school, di sekolah ini merupakan sekolah induk dari beberapa sekolah yang sudah kami singgahi, pada momen ini kami mengatakan golden time, di momen ini kami mengajak para kepala sekolah untuk sharing kebutuhan pendidik masa depan, kegiatan pembelajaran baik media, metode, model bahkan bahan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas pemberdayaan maupun pengabdian internasional yang akan kami jadikan catatan dan evaluasi untuk peningkatan kapasitas calon pendidik kemudian. Selain kunjungan ke sekolah-sekolah yang kami lakukan, kami mendapatkan kesempatan untuk berkunjung secara langsung ke pimpinan MUI Thailand dan bertemu secara langsung dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Thailand. Banyak hal yang kami bahas dalam diskusi singkat itu terlebih terkait perkembangan pendidikan dan transfer ilmu dengan peningkatan bertaraf internasional education. Ucapan terima kasih dan kebanggaan menjadi salah satu bagian dari keluarga dalam bidang pendidikan di Thailand. (*)