Kalau untuk Jakarta dengan kemarin diguncang sedikit jadi heboh. Jadi kesiapan menghadapi gempa itu yang angat penting," tukasnya.
Sementara itu, Dosen Fakultas Teknik Geologi Unpad juga meragukan sesar Cimandiri adalah penyebab gempa Cianjur.
"Yang jelas, saya yakin ini bukan bagian dari sesar Cimandiri, meskipun arahnya sama," kata Ismawan dikutip CNNIndonesua yang melansir laman Unpad, Selasa (22/11).
Menurutnya, kawasan Cugenang yang menjadi episentrum gempa Cianjur berjarak sekitar 10 kilometer di sebelah utara jalur patahan Cimandiri.
Sementara, jalur sesar Cimandiri sendiri bermula dari Pelabuhan ratu lalu membentang ke arah timur dan berbelok ke utara di sekitar kawasan episentrum gempa.
Dalam analisanya, Ismawan mengungkapkan kemungkinan gempa ini diakibatkan oleh pergerakan sesar baru yang belum banyak diketahui orang.
Dikatakan belum banyak diketahui orang karena bisa jadi jejak-jejak pelurusan sesar tersebut tertutupi oleh beberapa faktor.
Jika melihat lokasi episentrum yang berada dekat dengan Gunung Gede, maka kemungkinan jejak-jejak sesar tersebut tertutupi oleh endapan gunung api.
"Ini dimungkinkan karena kalau sesar lama biasanya ada jejak-jejak pelurusan yang menunjukkan bahwa di situ ada sesar.
Di sana karena batuan vulkanik, jejak pelurusannya itu kelihatan tidak ada," tutupnya. (cnn/ryn)