berita-hari-ini

Krisis Guru PNS, Disdik Andalkan Dana Bos untuk Bayar Guru Honorer

Jumat, 16 Desember 2022 | 14:30 WIB
ILUSTRASI: Salah seorang guru sedang mengawasi sejumlah siswa yang mengikuti PTM terbatas di SMPN 1 Bojonggede.

METROPOLITAN.id - Kekurangan guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di sekolah, masih menjadi momok di Kabupaten Bogor. Dari 1.443 Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan 88 Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN), jumlah tenaga pendidik tersebut saat ini tidak lebih dari 6.000 guru. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, Juanda Dimansyah mengatakan, jumlah tersebut masih sangat tidak ideal. Sebab, rombongan belajar (rombel) di Kabupaten Bogor sangat banyak. Belum lagi, setiap tahunnya ada guru ASN yang pensiun. “Kalau dibilang ideal ya pastinya belum ya. Dan untuk memaksimalkan pendidikan, kita mengakalinya dengan merekrut tenaga honorer yang dibayar menggunakan Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Tapi kan jauh dari kata cukup ya untuk memenuhi kesejahteraan mereka. Tapi kita punya pilihan lain,” kata Juanda. Rekrutmen guru di Kabupaten Bogor melalui skema Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pun dinilai belum mampu menutup kekurangan pendidik berstatus ASN atau PNS yang terjadi selama ini. “Tahun ini kita ajukan PPPK sekitar 700 orang. Sementara cadangan PPPK kita ada sekitar 3.000 orang. Mudah-mudahan bisa terpenuhi. Karena pengangkatan P3K berkaitan dengan beban anggaran APBD kita,” jelas Juanda. Kata Juanda, karena minimnya jumlah ASN tenaga pendidikan, ada beberapa sekolah hanya memiliki satu ASN yang menjabat kepala sekolah. “Rata-rata ya, satu sekolah itu cuma ada dua atau tiga orang ASN,” ungkapnya. (mam)

Tags

Terkini