berita-hari-ini

Ekspedisi Gerakan Anak Negeri ke Kasepuhan Ciptagelar, Menuju Kota Adat di Puncak Gunung

Rabu, 28 Desember 2022 | 00:25 WIB

Akan diaspal. “Biar mobilitas ke sana lebih mudah dan lebih cepat,” kata Bupati Sukabumi Marwan Hamami.

Orang-orang di Kasepuhan Ciptagelar tidak setuju kalau jalan akses ke wilayah adat mereka dibuat bagus.

Abah Ugi selaku pemimpin tertinggi adat pun mengatakan,”Kalau harus dibuat bagus, hanya boleh sampai di Ciptagelar.  Jalan ke Tegaralam biarkan seperti sekarang. Kasih batu-batu saja.” Salah satu komitmen masyarakat adat Ciptagelar adalah menjaga alam agar terus lestari. Sama halnya masyarakat adat Baduy dan Kajang.

Kalau jalan dibuat bagus, akan banyak ilegal loging. Hutan-hutan akan ditebang secara liar. “Mobil-mobil truk akan masuk ke sini untuk mengangkut kayu,” kata Kang Ujang, anak muda Kasepuhan Ciptagelar yang memandu saya dan rombongan GAN. Pusat pemerintahan adat Kasepuhan Ciptagelar sejak delapan bulan lalu dipindah dari Ciptagelar ke Gelaralam.

Jaraknya kira-kira satu kilometer.  Jika bupati ingin membuat jalan ke wilayah adat itu bagus, maka Abah Ugi membatasi hanya boleh sampai ke Ciptagelar.  Itu pun sudah sangat mengancam kelestarian hutan yang sangat luas.

Ini kali keempat GAN melakukan ekspedisi ke perkampungan adat. Dua kali ke Baduy di Banten. Satu kali ke Tana Toa di Kajang, Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Dan kali ini ke Kasepuhan Ciptagelar. Ekspedisi ke Ciptagelar ini untuk melihat kehidupan masyarakat adat di wilayah kasepuhan itu.

Juga sekaligus bertemu pemimpin tertinggi adat Kasepuhan Ciptagelar Abah Ugi Sugriana Rakasiwi di Gelaralam.

Abah adalah pemimpin adat tertinggi di Kasepuhan Ciptagelar.  Di Baduy, pemimpin tertinggi adat adalah Puun.

Sedangkan pemimpin tertinggi adat Tana Toa di Kajang adalah Amma Toa. Jumlah masyarakat adat Kasepuhan Ciptagelar 30 ribu jiwa, Baduy 20 ribu, dan Kajang 10 ribu. Sangat banyak. Masyarakat adat di Kasepuhan Ciptagelar sangat modern, jika dibandingkan dengan di Baduy dan Tana Toa.

  Tetapi mereka memiliki komitmen yang sama dengan Baduy dan Tana Toa: terus menjaga alam agar tetap lestari. Semodern apa kehidupan masyarakat adat Kasepuhan Ciptagelar?  Tulisan kedua akan menceritakannya. **a

Halaman:

Tags

Terkini