Senin, 22 Desember 2025

Hukum Mendahulukan Puasa Syawal

- Senin, 11 Juli 2016 | 09:39 WIB

METROPOLITAN - Puasa Syawal mer­upakan amalan sunnah yang sangat di­anjurkan. Pahala puasa ini sama dengan puasa selama setahun penuh. Karena nilai keutamaan itu, banyak Muslim yang berusaha menjalankan puasa ini. Ada yang mengerjakan enam hari berturut-turut, ada juga yang tidak.

Ada pula sebagian Muslim yang karena ingin meraih keutamaan, mereka menger­jakan puasa Syawal dahulu. Padahal, me­reka memiliki utang puasa Ramadan. Lantas bagaimana hukumnya? Ternyata tidak boleh menjalankan puasa Syawal terlebih dulu apabila qadha puasa belum dijalankan. Ini ka­rena derajat qadha puasa adalah zimmah atau kewajiban, semen­tara puasa Syawal adalah sunnah. ­

Yang seharusnya dilakukan adalah menjalankan terlebih dulu qadha puasa, baru kemu­dian menjalankan puasa Syawal. Ini karena jika mendahulukan puasa Syawal dibandingkan qadha puasa sama saja mengu­tamakan ibadah sunnah ke­timbang ibadah wajib.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Bukhari, dari Sa’id A; Musayyib. ”Tidaklah layak melakukannya sampai memu­lainya terlebih dahulu dengan mengqadha puasa Ramadan.” (HR Bukhari). Lantas bagai­mana jika berniat mengga­bungkan puasa Syawal dengan qadha puasa?

Al Lajnah Ad Daimah Lil Bu­huts wal Ifta’ (Komisi Fatwa Arab Saudi) mengeluarkan fatwa terkait penggabungan niat qadha dengan puasa sya­wal. Komisi tersebut memu­tuskan tidak boleh mengga­bungkan dua niat sekaligus dalam satu puasa, yaitu niat qadha dengan puasa sunnah.

Penggabungan tidak dapat dilakukan antara wajib dengan sunah. Qadha puasa adalah wajib, sedangkan puasa Syawal adalah sunnah.

(dre/els/wan)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Terkini

X