METROPOLITAN - Jembatan gantung sepanjang 28 meter yang menghubungkan Kampung Cibuluh, RT 04/01, Desa Gobang dengan Desa Rabak, Kecamatan Rumpin, kondisinya begitu memprihatinkan. Jembatan penghubung itu pun masih banyak dilalui warga di wilayah pelosok Kabupaten Bogor untuk beraktivitas sehari-hari.
Pantauan Metropolitan, kawat besi pada jembatan tersebut sudah banyak yang putus. Ditambah lagi alas besi jembatan banyak yang rusak dan berkarat. Jika jembatan itu ambruk, dipastikan dua kampung terisolasi karena tidak ada lagi jalan yang bisa ditempuh untuk mencapai kampung tersebut.
Warga Kampung Cibuluh, Rusmiyati (34) mengatakan, salah satu tali jembatan tersebut sempat putus pada pekan lalu dan tanah penyangganya sempat longsor. Kondisi ini membuat warga yang memanfaatkan jembatan tersebut khawatir sewaktu-waktu bisa ambruk.
Warga sudah melaporkan kejadian rusak dan longsornya tembok jembatan, namun belum ada perbaikan. “Kalau jembatan putus, dipastikan dua kampung terisolasi. Apalagi saat musim hujan seperti ini, arus sungai cukup deras,” keluhnya.
Senada, Ajut (55) mengaku Jembatan Lebakkaum yang berada di atas Sungai Cikaniki sudah berumur puluhan tahun. Walaupun kondisi jembatan sudah sangat memprihatinkan, namun tak pernah sepi dari hilir mudik warga.
Ada satu jalan lain yaitu melalui perkerbunan kayu, namun jaraknya cukup jauh karena memutar. Selain itu, jalannya pun rusak dan cukup berbahaya dan jarak tempuhnya sekitar tiga kilometer. “Saat hujan, alasnya yang terbuat dari kayu pun licin dan tidak sedikit warga yang melintas terjatuh,” katanya.
Ajut menambahkan, warga Kampung Cibuluh berharap pemerintah memperbaiki jembatan gantung tersebut. Sebab, kondisinya cukup rapuh dan pijakannya banyak yang rusak. Selain itu, kondisinya akan miring saat dilalui lebih dari empat orang. “Jembatan itu akses utama untuk mobilisasi warga. Jadi pembangunan jembatan sangat dinanti warga,” ujarnya.
Terpisah, kepala Desa Gobang Mad Harun menuturkan, pemerintah desa sudah sering mengajukan pembangunan Jembatan Lebakkaum lewat musrenbang kecamatan dan diusulkan ke pemda. Namun hingga kini belum ada tanggapan. “Pembangunan jembatan sangat urgen. Maka kita harap pemda cepat tanggap dan pembangunannya bisa terealisasi,’’ pungkasnya.
(ads/b/yok/run)