METROPOLITAN - Selain kamera mirrorles medium format GFX 50S, dalam press conference Fujikina 2017 di Kyoto, Kamis (19/1/2016) Fujifilm turut memperkenalkan kamera saku terbaru X100F. Produk ini merupakan generasi keempat dari lini premium compact kamera tersebut. X100F mempertahankan lensa 23 mm F2.0 yang menjadi ciri khas kamera seri X100. Namun, jeroannya di-upgrade dengan menanam sensor APS-C Xtrans III 24 megapiksel dan prosesor gambar X Processor Pro yang sama dengan milik dua flagship Fujifilm, X-T2 dan XPro2. Fitur dan kinerjanya pun meningkat karena memiliki "mesin" serupa X-T2. X100F, misalnya, kini menyediakan simulasi film hitam putih Acros dan mampu melakukan "continuous autofocus" saat merekam video. Adapun video yang direkam mampu mencapai resolusi full-HD (1.920 x 1.080 piksel). Dari segi fisik, X100F mengganti ISO dial dengan exposure compensation (+3 hingga -3, ditambah opsi custom), sementara ISO dial kini disatukan dengan shutter speed dial seperti pada X-Pro2. Tombol-tombol kendali di bagian belakang ikut dipindah seluruhnya ke sisi kanan. "Tombol-tombol dipindah agar X100F mudah digunakan dengan satu tangan (kanan)," ujar Toshihisa Iida, General Manager Sales and Marketing Group Fujifilm, saat berbicara dalam konferensi pers pengenalan produk di Fujikina 2017. Iida menambahkan, keputusan merombak tombol tersebut didasarkan pada masukan para pengguna kamera seri X100 yang menghendaki kemudahan one-handed operation. "Meski begitu, di sisi kanan tetap terdapat ruang yang cukup sebagai pijakan jari," imbuhnya. X100F turut dilengkapi joystick untuk memilih titik AF yang aktif, termasuk saat pengguna menggunakan viewfinder. Ada juga tambahan front dial di bagian depan. Rencananya, X100F sudah akan tersedia di pasaran pada Februari 2017 mendatang. Banderol harganya dipatok sebesar 1.299 dollar AS atau sekitar Rp 17,4 juta.
SUMBER : KOMPAS