Senin, 22 Desember 2025

Kenali Penyebab Asam Lambung Tinggi

- Sabtu, 21 Januari 2017 | 09:19 WIB

METROPOLITAN - Naiknya asam lam­bung menjadi masalah umum yang dihadapi pekerja sibuk. Seringkali kemun­culannya menggangu aktivitas sehari-hari. Untuk menurunkannya, biasanya obat penurun asam lambung men­jadi andalan meredakan nyeri yang muncul.

Beberapa kondisi dipercaya mam­pu meningkatkan asam lambung lebih cepat dan sering. Berikut ini adalah beberapa penyebab yang mengakibatkan mening­katnya produksi asam dalam perut seperti dilansir laman Health Guidance.

Sebelumnya, penting untuk dike­tahui bahwa, lapisan dalam perut mem­produksi hormon yang disebut dengan gastrin. Hormon ini menstimulasi pro­duksi asam hidroklorik. Keasaman ini dibutuhkan untuk mencegah pertum­buhan bakteri, karena makanan me­ninggalkan residu di dalam perut sebelum dicerna. Karena itu, asam lambung merupakan medium yang baik untuk pertumbuhan bakteri. Asam yang diproduksi di dalam per­ut juga penting bagi pencernaan ka­rena dapat memecah molekul yang sang­at kom­pleks.

Dalam kebanyakan kasus, meningkatnya produksi asam se­bagian besar dise­babkan oleh ke­biasaan makan. Untuk mengeta­hui apakah maka­nan yang menjadi penyebab tingginya asam lambung Anda, gali lebih dalam kebiasaan makan Anda dan waktu di mana asam lambung Anda terjadi.

Korelasi antara kedua hal itu dapat menunjukkan apakah ada hubungan an­tara makanan yang dikonsumsi dengan penyebab meningkatnya asam lambung. Jika mengonsumsi makanan tertentu se­ring berkaitan dengan meningkatnya asam lambung, hentikan konsumsi makanan tersebut agar masalahnya mereda.

Jika aktivitas harian membuat Anda sulit menjaga waktu makan, usahakan mengunyah sesuatu di tengah akti­vitas untuk menjaga ka­dar asam lam­bung terjaga. Dalam beberapa kasus, jika asam lambung disebabkan oleh infeksi dan Anda keliru menganggap karena makanan dan Anda mengurangi konsumsi makanan itu, ini hanya akan mem­perparah kondisi Anda. Karena asam lam­bung yang menurun justru akan memicu pertumbuhan bakteri dan membuat kondisi tambah parah. Karena itu, se­belum Anda melakukan penanganan, termasuk mengendalikan pola makan, sangat direkomendasikan untuk ber­konsultasi dengan dokter. Pada keba­nyakan kasus, hasil positif bisa dida­patkan tanpa obat, tapi hanya dengan menjaga pola makan, tidur cukup dan menghindari stres.

(vin/ram/dit)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X