METROPOLITAN - Naiknya asam lambung menjadi masalah umum yang dihadapi pekerja sibuk. Seringkali kemunculannya menggangu aktivitas sehari-hari. Untuk menurunkannya, biasanya obat penurun asam lambung menjadi andalan meredakan nyeri yang muncul.
Beberapa kondisi dipercaya mampu meningkatkan asam lambung lebih cepat dan sering. Berikut ini adalah beberapa penyebab yang mengakibatkan meningkatnya produksi asam dalam perut seperti dilansir laman Health Guidance.
Sebelumnya, penting untuk diketahui bahwa, lapisan dalam perut memproduksi hormon yang disebut dengan gastrin. Hormon ini menstimulasi produksi asam hidroklorik. Keasaman ini dibutuhkan untuk mencegah pertumbuhan bakteri, karena makanan meninggalkan residu di dalam perut sebelum dicerna. Karena itu, asam lambung merupakan medium yang baik untuk pertumbuhan bakteri. Asam yang diproduksi di dalam perut juga penting bagi pencernaan karena dapat memecah molekul yang sangat kompleks.
Dalam kebanyakan kasus, meningkatnya produksi asam sebagian besar disebabkan oleh kebiasaan makan. Untuk mengetahui apakah makanan yang menjadi penyebab tingginya asam lambung Anda, gali lebih dalam kebiasaan makan Anda dan waktu di mana asam lambung Anda terjadi.
Korelasi antara kedua hal itu dapat menunjukkan apakah ada hubungan antara makanan yang dikonsumsi dengan penyebab meningkatnya asam lambung. Jika mengonsumsi makanan tertentu sering berkaitan dengan meningkatnya asam lambung, hentikan konsumsi makanan tersebut agar masalahnya mereda.
Jika aktivitas harian membuat Anda sulit menjaga waktu makan, usahakan mengunyah sesuatu di tengah aktivitas untuk menjaga kadar asam lambung terjaga. Dalam beberapa kasus, jika asam lambung disebabkan oleh infeksi dan Anda keliru menganggap karena makanan dan Anda mengurangi konsumsi makanan itu, ini hanya akan memperparah kondisi Anda. Karena asam lambung yang menurun justru akan memicu pertumbuhan bakteri dan membuat kondisi tambah parah. Karena itu, sebelum Anda melakukan penanganan, termasuk mengendalikan pola makan, sangat direkomendasikan untuk berkonsultasi dengan dokter. Pada kebanyakan kasus, hasil positif bisa didapatkan tanpa obat, tapi hanya dengan menjaga pola makan, tidur cukup dan menghindari stres.
(vin/ram/dit)