METROPOLITAN - Direktur Eksekutif Vox Populi Center Pangi Syarwi Chaniago menilai, untuk menjadi kepala daerah, modal dikenal masyarakat sangat penting.
Seperti Ahmad Dhani yang selama ini dikenal karena profesinya sebagai musikus.
Namun yang perlu diingat, penyebab orang dikenal ada dua jenis. Apakah karena kebaikan, atau dikenal karena keburukannya.
"Kalau dikenal karena prestasinya, okelah. Tapi dikenal saja tidak cukup. Karena dikenal belum tentu disukai," ujar Pangi saat dihubungi JPNN, Jumat (17/2).
Menurut Pangi, kondisi inilah kemungkinan yang terjadi terhadap Ahmad Dhani. Sehingga meski cukup dikenal secara luas, namun bersama pasangannya calon Bupati Bekasi Saaduddin, belum mampu meraih kepercayaan mayoritas masyarakat Bekasi.
Paling tidak hal tersebut terlihat berdasarkan hasil hitung sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bekasi. Berdasarkan data formulir C1 dari tempat pemungutan suara (TPS) yang masuk ke laman KPU, pasangan Saadddin-Ahmad Dhani hanya mengantongi 200.924 suara atau 24,62 persen.
Sementara pasangan petahana yang unggul dari empat pasangan calon lain, Neneng Hasanah Yasin-Eka Supria Atmaja, mengantongi 338.260 suara (41.45 persen). Hasil perhitungan berdasarkan suara yang sudah masuk dari 2.711 TPS ke laman KPU, Jumat (17/2). Untuk Pilkada Kabupaten Bekasi, tercatat terdapat 3.958 TPS.
"Jadi untuk menjadi pemimpin itu, yang lebih keren setelah dikenal, juga disukai karena pengalaman, kinerja dan prestasinya. Artis belum ada jaminan bisa melayani rakyat," ucap Pangi.
Menurut Pangi, selama ini yang terkesan di tengah masyarakat, artis justru dilayani. Bukan melayani kepentingan masyarakat.
Karena itu bagi masyarakat yang merupakan pemilih rasional, selalu terlebih dahulu mencari tahu figur calon pemimpin, sebelum menentukan pilihan.
"Enggak ngefek yang namanya popularitas bagi masyarakat pemilih rasional. Bagi masyarakat, yang terpenting itu apakah calon kepala daerah itu bisa bekerja melayani rakyat atau tidak," pungkas Pangi.
SUMBER : jpnn