METROPOLITAN - Kementerian Pertanian (Kementan) tidak akan mengambil langkah untuk mengimpor cabe dan bawang. Walau pun saat ini, harga cabe dan bawang mengalami keniakan.
Tingginya harga dan menurunnya pasokan cabe dan bawang semata-mata hanya masalah panjangnya rantai distribusi. Maka tidak tepat bila persoalan itu dijawab dengan impor.
Demikian diungkapkan Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Agung Hendriadi. “Stok bawang dan cabe mencukupi. Kami tidak akan ambil opsi impor,” katanya.
Kementan, lanjut Agung, terus berupaya memangkas rantai distribusi seperti mendirikan Toko Tani Indonesia (TTI). “Antara lain kami mendirikan Toko Tani. Ini untuk memangkas rantai distribusi dan menjaga pasokan,” ungkapnya.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) juga menegaskan pemerintah tidak memiliki rencana impor. “Belum ada pikiran untuk membuka impor. Semua orang tahun cabe saat musim hujan rentan. Jadi itu faktor alam,” ungkap JK.
JK memastikan apabila ada cabe impor di pasaran maka komoditas tersebut ilegal. “Kalau ada cabe impor itu pasti seludupan. Karena, pemerintah tidak mengeluarkan izin impor,” tegasnya.
SUMBER : pojoksatu