Senin, 22 Desember 2025

Hati-hati, Pemutih Wajah Ini Bisa Sebabkan Kanker Kulit

- Kamis, 2 Maret 2017 | 11:03 WIB

METROPOLIATAN - Penyakit berbahaya mengintai lewat zat kimia produk yang digunakan sehari-hari. Mulai dari kosmetik hingga makanan dan memberi efek buruk bagi tubuh.

Zat kimia Hidrokuinon paling sering ditemukan pada produk kecantikan. Hidrokuinon berfungsi untuk menghambat produksi melanin dan mencegah kulit menggelap dari zat-zat yang membuatnya berubah warna.

Dosen Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia (UMI), Muammar Fawwaz S Farm MSi, mengungkapkan, hidrokuinon sering digunakan pada campuran kosmetik. Efeknya dapat memutihkan kulit dengan cepat karena tidak mengikuti pembelahan kulit secara normal.

"Komponennya bisa memberi efek pengelupasan terhadap kulit secara cepat. Tidak memperhatikan aspek kesehatan yang berbahaya bagi diri sendiri," tuturnya saat ditemui di kediaman pribadinya di Kompleks Mega Panakkukang Residence.

Pemakaian hidrokuinon akan memberikan efek jangka panjang bagi kesehatan. Hidrokuinon pada kulit akan diserap sistem pembuluh darah, kemudian mengakibatkan permasalahan pada ginjal, hati, paru dan kanker kulit.

Bahan berbahaya pada kosmetik tak hanya hidrokuinon. Campuran merkuri dan asam retinoat paling sering ditemukan pada kosmetik, utamanya yang tidak mempunyai label dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Merkuri (Hg) termasuk logam berat berbahaya. Pemakaian merkuri dapat menimbulkan berbagai hal, mulai dari perubahan warna kulit, yang akhirnya menyebabkan bintik-bintik hitam pada kulit, alergi, iritasi kulit, kerusakan permanen pada susunan syaraf, otak, ginjal dan gangguan perkembangan janin.

Begitupun asam retinoat yang membuat kulit kering, rasa terbakar pada kulit. Bila digunakan ibu hamil akan menyebabkan cacat pada janin.

"Untuk mengenalinya, saat memberi krim atau pemutih yang memberi efek pemutihan pada kulit lebih cepat maka bisa dikatakan itu mengandung zat berbahaya. Apalagi jika muncul kemerahan karena menghambat proses melanin pada kulit," ungkapnya.

Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar, Dr Wahyu Hendrarti SSi MKes Apt, menuturkan makanan dan minuman yang mengandung sakarin, siklamat, sering dijumpai di masyarakat dan digunakan sebagai pemanis buatan.

"Sakarin yang berlebih pada makanan atau minuman akan menimbulkan efek rasa pahit pada lidah dan tenggorokan, migrain dan sakit kepala. Tidak hanya itu, sakarin memberikan efek jangka panjang yang merangsang terjadinya tumor pada bagian kandung kemih," ungkapnya.

Sama dengan siklamat sebagai pemanis buatan. Jika dikonsumsi pada seseorang yang mempunyai sistem kekebalan tubuh yang rendah akan menimbulkan masalah pada sistem pencernaan terutama pada pembentukan zat dalam sel serta bersifat karsinogenik (pemicu kanker).

Sumber : fajaronline.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X